CATATAN.CO.ID, Sampit – Pembangunan Jembatan Mentaya, penghubung Kota Sampit dengan Kecamatan Seranau dipilih untuk ditunda oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pemprov Kalteng dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) sepakat lebih mengutamakan pembangunan serta peningkatan jalan kabupaten menjadi jalan provinsi.
”Kita melihat persoalan yang lebih penting dan krusial terkait pembangunan di Kotim, pasalnya kurang eligibel,” ucap Pjs Bupati Kotim, Shalahuddin, Sabtu, 9 November 2024.
Diungkapkan, tertundanya pembangunan jembatan tersebut lantaran jalan yang berada di Kecamatan Seranau belum siap digunakan disebabkan masih non status. Pembangunan jembatan sepanjang 1 km itu pun cukup memakan anggaran, yakni mencapai Rp 1,8 triliun.
”Pembangunan jembatan itu hanya mencakup Kecamatan Baamang dan Kecamatan Seranau, makanya kami memprioritaskan pembangunan jalan yang akan mencakup 3 kecamatan dan 23 desa. Total panjangnya sekitar 125 km. Jika terealisasi maka akan berdampak positif pada kemajuan desa,” terangnya. (C19)