CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mematangkan dokumen rencana penanggulangan bencana untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan.
“Setiap tahun, kita merasakan dampak bencana, baik itu kebakaran maupun banjir. Untuk itu, kita perlu merencanakan penganggaran yang tepat agar penanggulangan bencana dapat terlaksana dengan baik,” ujar Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara diskusi publik mengenai laporan akhir dokumen rencana penanggulangan bencana yang diselenggarakan bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya. Sanggul menekankan pentingnya masukan konkret agar dokumen ini menjadi solusi efektif dalam penanggulangan bencana.
Ia juga mengingatkan bahwa dokumen ini harus mempertimbangkan berbagai jenis bencana yang sering melanda Kotim, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, serta kemungkinan tanah longsor dan bencana alam lainnya.
“Adaptasi terhadap perubahan kondisi alam juga penting. Dulu, Kalimantan dikenal aman dari gempa bumi, tetapi kini getaran gempa sudah mulai terasa di wilayah ini. Ini menunjukkan adanya pergeseran di bumi kita, dan kita harus memperhatikan hal ini untuk masa depan,” tambah Sanggul.
Dokumen rencana penanggulangan bencana harus didukung oleh sosialisasi yang kuat kepada masyarakat. “Tanpa partisipasi masyarakat, dokumen ini tidak akan memberikan dampak maksimal. Penting untuk mensosialisasikan rencana ini, terutama dalam pencegahan kebakaran dan langkah-langkah yang harus diambil saat bencana terjadi,” ujarnya.
Sanggul juga menegaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak bekerja sendirian. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sektor usaha juga perlu berperan aktif dalam penanggulangan bencana. “Ini bukan hanya tanggung jawab BPBD. Dinas lain juga harus terlibat dan bersinergi untuk memperkecil risiko bencana di Kotim,” imbuhnya.
Dengan adanya dokumen rencana penanggulangan bencana yang matang, setiap OPD dapat mengusulkan alokasi anggaran yang jelas untuk upaya penanggulangan bencana ini. “Pengalokasian anggaran ini sangat penting agar kita bisa menjalankan program-program penanggulangan bencana secara lebih efektif,” ungkap Sanggul.
Dokumen ini diharapkan mencakup strategi yang jelas serta peta risiko bencana di Kotim, sehingga pemerintah dapat melakukan tindakan antisipatif. Dengan penyusunan dokumen ini, pemerintah daerah berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan mengurangi dampak bencana di masa depan. Sosialisasi dan koordinasi antarinstansi diharapkan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana di Kotawaringin Timur. (C4)