CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemanfaatan bentang alam Pulau Hanibung, Desa Camba, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) oleh masyarakat sekitar bisa mencapai Rp 6 Miliar per tahun.
“Kami telah mencoba menyurvei sosial ekonominya. Artinya, dari bentang alam di sekitar Pulau Hanibung, masyarakat di situ bisa menghasilkan sekitar Rp 6 Miliar lebih dalam satu tahun,” Pelaksana tugas (Plt) Badan Perencanaan, Riset Daerah (Baperrida) Kotim, Ramadansyah, Sabtu, 8 Juni 2024.
Hebatnya, nilai yang fantastis tersebut didapat dari pemanfaatan keanekaragaman ekosistem di Pulau Hanibung tanpa harus mengolah apapun.
“Jadi, hasil bentang alamnya tanpa harus mengolah atau melalui proses produksi itu bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Mereka bisa cari ikan di situ, mereka bercocok tanam di situ,” terang Ramadansyah.
Maka dari itu, dia meyakini dengan menjaga kelestarian lingkungan di Pulau Hanibung, pendapatan ekonomi masyarakat sekitar juga bisa terjaga.
Terlebih, jika langkah Pemerintah Kabupaten Kotim untuk mengembangkan Pulau Hanibung sebagai taman ekowisata bisa terealisasi. Maka, akan ada manfaat ekonomi lainnya yang didapatkan.
“Contohnya, ketika Pulau Hanibung itu menjadi tujuan wisata. Maka, akan ada kapal wisata yang bisa mengelili pulau. Nah, masyarakat di sekitar taman ekowisata bisa membentuk kelompok masyarakat sadar wisata,” terang Ramadansyah.
Dia menambahkan, rencana Pemda Kotim untuk mengembangkan Pulau Hanibung sebagai taman ekowisata juga telah mendapatkan dukungan dari Non-Government Organization (NGO) internasional seperti Orangutan Foundation International. (C10)