CATATAN.CO.ID, Sampit – Upaya meningkatkan mutu pendidikan agama di tingkat sekolah dasar terus digencarkan. Salah satunya melalui pelatihan penyusunan modul ajar berbasis deep learning yang diikuti oleh para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Pelatihan ini dinilai sebagai langkah strategis oleh Arifuddin, pengawas PAI untuk Kecamatan Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Selatan. Ia menyebut pendekatan deep learning sangat penting untuk memperdalam proses pembelajaran yang selama ini kerap berlangsung secara dangkal.
“Alhamdulillah, pelatihan ini sangat relevan. Pembelajaran agama tidak cukup hanya disampaikan, tetapi harus dipahami dan dihayati. Metode deep learning membantu guru menyusun pembelajaran yang lebih reflektif dan bermakna,” ujarnya, Selasa ,20 Mei 2025.
Arifuddin berharap ilmu yang diperoleh tidak berhenti pada para peserta saja. “Semoga mereka menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dan menularkan pengetahuan kepada rekan-rekan guru lainnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Wagiman, guru SDN 2 Sawahan yang menjadi pemateri, menguraikan empat komponen penting dalam modul ajar deep learning. Ia menjelaskan mulai dari model BBM (Belajar Berbasis Masalah), metode 3M (mengamati, menanya, dan menalar), delapan dimensi kelulusan, hingga penyusunan kerangka pembelajaran.
“Intinya, kita ingin guru mampu menciptakan suasana belajar yang tidak hanya fokus pada pengetahuan, tetapi juga menggugah kesadaran dan menanamkan nilai-nilai,” kata Wagiman.
Ia menekankan bahwa kelas yang menyenangkan adalah kunci. “Ketika siswa merasa nyaman dan tertarik, pembelajaran akan lebih mudah dicerna. Inilah yang kami dorong melalui pelatihan ini,” tambahnya.
Wagiman percaya, jika guru-guru PAI mampu menerapkan metode deep learning secara konsisten, maka pendidikan agama akan menjadi lebih relevan dan efektif dalam membentuk karakter siswa di era modern.(CA/*)