CATATAN.CO.ID, Sampit – Pasien thalasemia di RSUD dr Murjani Sampit terus berjuang mempertahankan hidup dengan transfusi darah rutin. Sayangnya, stok darah yang tersedia sering kali tidak mencukupi kebutuhan.
“Setiap tetes darah dari pendonor adalah harapan hidup bagi mereka. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho, Jumat, 16 Mei 2025.
Ia menjelaskan, penderita thalasemia umumnya membutuhkan transfusi secara rutin, bahkan bisa mencapai tiga kantong darah dalam satu kali tindakan.
“Ada pasien yang harus menjalani transfusi setiap minggu. Jika stok darah kosong, bagaimana nasib mereka?” ujarnya dengan nada prihatin.
Meski RSUD dr. Murjani telah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim untuk menjaga ketersediaan darah, jumlah pendonor masih belum sebanding dengan permintaan yang terus meningkat.
Untuk itu, Nugroho mengajak masyarakat agar lebih peduli dengan mendonorkan darah secara rutin. Menurutnya, donor darah tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan harapan hidup bagi para pasien yang mengandalkannya.
“Setetes darah yang kita donorkan bukan sekadar tindakan sosial, melainkan bentuk nyata dari kepedulian dan solidaritas kemanusiaan,” pungkasnya.(CA/*)