CATATAN.CO.ID, Palangka Raya– Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto menegaskan, sinergi dan kolaborasi merupakan kunci utama untuk memberantas mafia tanah.
Hal tersebut disampaikan Menteri ATR/BPN saat melakukan kunjungan kerja ke Polda Kalteng terkait kasus mafia tanah, bertempat di Aula Arya Dharma Mapolda setempat, Jumat, 24 Maret 2023.
“Sinergi yang telah baik antara Polda Kalteng, Kejaksaan Tinggi dan Pemerintah Daerah serta Kanwil BPN agar terus di jaga dan ditingkatkan kedepannya,” harap Hadi.
Dia menyebutkan, permasalahan mafia tanah di pelosok Negeri ini masih banyak dan perlu ditindaklanjuti secara serius.
Sejak 2018 hingga 2022, Kementerian ATR/BPN telah menetapkan sebanyak 305 kasus menjadi target operasi mafia tanah.
Kemudian kata Hadi, sebanyak 145 kasus diantaranya telah berhasil ditetapkan statusnya menjadi P21.
“Hal ini membuktikan keseriusan dan konsistensi ATR/BPN dengan aparat penegak hukum dalam memerangi dan memberantas mafia tanah,” tegasnya.
Hadi menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat sinergi dalam rangka memberantas mafia tanah dengan menggandeng empat pilar yaitu ATR/BPN, Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum dan Badan Peradilan.
“Mafia tanah berada dimana-mana, siapa saja yang berani terlibat dari bagian oknum mafia tanah tidak ada ampun, kita akan gebuk. Sekali lagi, Satgas mafia tanah akan terus mengejar apa yang dilakukan oknum-oknum mafia tanah,” tandasnya. (C12).
