CATATAN.CO.ID, Sampit – Kembali maraknya kendaraan yang antre di sekitar SPBU, khususnya di Sampit, menjadi sorotan anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur. Kondisi ini sangat disayangkan karena tidak juga bisa diatasi pemerintah daerah.
Ketua Komisi IV Muhammad Kurniawan Anwar mengatakan antrean panjang truk yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) itu membahayakan pengguna jalan lainnya. Dirinya prihatin karena instansi terkait tidak juga mampu menangani masalah ini sehingga terus berulang.
“Saya selaku legislator DPRD Kotawaringin Timur prihatin dan kecewa lantaran dinas terkait tidak dapat berbuat banyak,” kata Kurniawan di Sampit, Sabtu, 9 Juli 2022.
Politisi PAN ini menilai, antrean panjang truk di sekitar SPBU harus ditertibkan, apalagi jika sampai mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Dia mengingatkan jangan sampai ada kecelakaan lalu lintas dan korban jiwa akibat antrean truk di sekitar SPBU.
Antrean kendaraan-kendaraan besar itu otomatis membuat lebar jalan yang bisa dilalui menjadi sempit. Kondisi inilah yang bisa mengganggu pengguna jalan lainnya.
Kurniawan juga menyarankan pemilik angkutan untuk menggunakan BBM nonsubsidi. Ini diharapkan bisa mengurai antrean truk yang antre di SPBU.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan memastikan stok BBM nonsubsidi aman. Ini diharapkan bisa menjadi solusi agar antrean tidak sampai panjang,” ujar Kurniawan.
Kurniawan juga meminta Pertamina, polisi dan pemerintah daerah meningkatkan pengawasan distribusi BBM, khususnya BBM bersubsidi. Tujuannya agar pendistribusiannya tepat sasaran sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat. (C2)