CATATAN.CO.ID, Mekah – Pasar Tumpah atau yang dikenal juga pasar tungging ternyata ada juga di Mekah. Salah satu pasar tumpah di Mekah ada di samping Hotel Roay Al Hasyimiyah wilayah Syisyah.
Hotel ini dihuni jamaah haji asal Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sebanyak 4.300 jemaah. Pasar tumpah di sana sangat ramai baik pagi maupun malam, karena sifat orang banjar yang suka belanja untuk dijadikan oleh-oleh juga untuk keperluan sewaktu di Mekah.
Barang dagangan yang dijual di sana sangat bervariasi. Mulai dari makanan seperti nasi, soto, bakso, gado-gado, nasi goreng dan beraneka kue yang pada umumnya dijual oleh orang-orang Indonesia yang bermukim di Mekah.
“Harga makanan di sini rata-rata 5 real per bungkus,” tukas Ahmad, seorang pengunjung, Senin, 26 Juni 2023.
Pedadang Arab banyak juga. Pada umumnya mereka menjual baju jubah, tasbih, peci, surban dan aneka macam kosmetik.
Pedagang Arab di sana juga banyak yang pandai berbahasa Indonesia. Mereka juga mau menerima uang rupiah yang mereka sebut uang Jokowi.
“Jika mereka berteriak Jokowi-Jokowi itu artinya bisa menerima uang rupiah,” imbuh Ahmad.
Sutinem, salah seorang pedagang asal Indonesia yang menjual soto dan aneka kue. Ia menjalani usaha ini sudah 10 tahun dan sudah menikah dengan laki-laki Arab.
Sutinem menjelaskan bahwa kesulitan dalam berjualan di pasar tumpah adalah seringnya razia dari petugas keamanan sehingga pernah dagangannya diambil.
Berbeda dengan Saniyah yang juga orang Indonesia. Ia berdagang di pasar tumpah harus pandai melihat sikon.
“Misalnya pada musim haji atau umroh yang di hotel itu banyak dihuni oleh orang Indonesia,” kata Suniyah.
Hilwiah, seorang jamaah asal Palangka Raya mengaku merasa senang dengan adanya pasar tumpah. Karena bisa membeli makanan asal daerahnya yaitu gado-gado.
“Makan gado-gado di sini serasa berada di tanah air,” kata dia.
Abdurrahman, salah seorang jemaah haji asal Kapuas mengaku ia banyak membeli makanan di pasar tumpah untuk persiapan bekal saat berangkan ke Arafah. (sut)