CATATAN.CO.ID, Sampit – Melalui pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa SDN 2 Sawahan belajar membuat, sekaligus melestarikan obat-obatan atau jamu tradisional.
“Siswa kami ajarkan untuk mengolah tanaman hasil apotek hidup, dibuat menjadi jamu tradisional. Dengan maksud untuk melestarikan minuman tradisional yang sangat besar manfaatnya,” ungkap Kepala SDN 2 Sawahan, Jadi, Rabu, 28 Desember 2022.
Adapun, minuman-minuman jamu tradisional kreasi siswa SDN 2 Sawahan itu telah dipamerkan lewat stand sekolah itu acara “Gebyar Merdeka” yang digelar Dinas Pendidikan Kotim. Tepatnya, di Jalan Jenderal Sudirman KM 6, Kota Sampit.
“Yang berkunjung di acara ‘Gebyar Merdeka’ SDN 2 Sawahan, antara lain Bapak Wanto dan rombongan dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah (BPMP Kalteng, dan dari Balai Penataran Guru (BPG Kalteng),” ujar Jadi.
Tampak, para pihak yang berkunjung ke stand SDN 2 Sawahan tersebut mencicipi nikmatnya minuman tradisional yang dinilainya berkhasiat bagi kesehatan.
Selain itu, beberapa pihak lainnya turut mengunjungi stand-stand “Gebyar Merdeka” SDN 2 Sawahan. Yaitu, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kotim, Agus Wahyudi dan Ketua Project Management Office Sekolah Penggerak, Suyoso, dan pihak lainnya, serta para orang tua dan murid.
Selain memamerkan jamu tradisional, SDN 2 Sawahan juga memamerkan karya lainnya. Yakni, pemanfaatan barang bekas menjadi kemoncing.
“Gebyar Merdeka SDN 2 Sawahan mengambil tema P5-nya adalah kewirausahaan dan kearifan lokal,” imbuh Jadi.
Adapun, kegiatan “Gebyar Merdeka” tersebut telah dihelat pada Selasa, 27 Desember 2022. Bupati Kotim, Halikinnor turut hadir dalam kegiatan tersebut. (C10)
