CATATAN.CO.ID, Sampit – Bimbingan teknis penyusunan master plan Smart City atau Kota Cerdas dan quick win program unggulan tahap II yang dilaksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotawaringin Timur lebih mengedepankan pelayanan yang cerdas terhadap masyarakat.
“Bimbingan teknis kedua ini lebih mengedepankan pelayanan publik yang cerdas sehingga fungsi masyarakat bisa terlayani optimal,” ujar Kepala Diskominfo Kotim Multazam, Rabu, 13 Juli 2022.
Menurut Multazam saat ini pelayanan publik di Kotim sudah bagus. Namun yang masih menjadi catatan yakni penggunaan untuk masyarakat. Terutama terkait aplikasi yang telah digunakan.
Pihaknya saat ini terus berupaya agar aplikasi yang digunakan di setiap instansi di Kotim tercatat. Bahkan bahannya sudah diminta oleh jajarannya.
“Lumayan banyak aplikasi yang digunakan di instansi di Kotim baik yang dikelola sendiri maupun oleh pusat,” imbuh Multazam.
Saat ini pihaknya masih memonitor sejauh mana pemanfaatan aplikasi tersebut. Dengan harapan data yang diproduksi bermanfaat bagi perencanaan.
“Kami sudah bicarakan dengan pembicara hari ini, mereka menyarankan agar dapat dikumpulkan di satu portal aplikasi yang digunakan di instansi. Agar lebih mempermudah,” kata Multazam.
Kotim merupakan satu dari 50 daerah di Indonesia yang ditetapkan masuk dalam program Smart City atau kota cerdas. Sebagai tindak lanjut, 21 April 2022 lalu, Pemkab Kotim bersama Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi Informatika menandatangani nota kesepakatan tentang implementasi gerakan menuju Kota Cerdas.
Karena itulah pusat memberikan bimbingan teknis dalam rangka penyusunan program-program yang akan dibuat dan dijalankan untuk mendukung Smart City. Program bimbingan teknis akan dilaksanakan empat tahap mulai Juni hingga Oktober mendatang. Dan saat ini sudah masuk dalam tahap II.
Bimbingan teknis sebagai wadah bersama menggali ide dan gagasan serta ajang bertukar pikiran dalam menyusun master plan yang akan menjadi pedoman dalam implementasi Smart City di Kotim.
Program Smart City akan memberi warna dalam proses pembangunan di Kotim. Perwujudannya, pembangunan bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi sistem lokal, tetapi juga dipengaruhi oleh inisiasi-inisiasi baru.
“Kita berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam menentukan program dan kegiatan yang cerdas dan berkelanjutan. Jadi bukan hanya cerdas, tetapi juga berkelanjutan,” kata Multazam. (C3)