CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong percepatan realisasi pengembangan Bandara H. Asan Sampit setelah master plan pengembangan bandara tersebut rampung sejak tahun 2024. Meski demikian, implementasi proyek masih bergantung pada pemenuhan syarat teknis yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah daerah.
Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kotim, Rody Kamislam, menyampaikan bahwa dokumen perencanaan induk pengembangan bandara telah disusun sejak lama dan kini tinggal menunggu kesiapan infrastruktur serta lahan.
“Master plan sudah selesai sejak 2024. Jadi tinggal bagaimana komitmen daerah dalam memenuhi kebutuhan teknis agar Kementerian Perhubungan bisa mulai menyusun rencana pelaksanaan,” ujar Rody, Sabtu, 24 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa kebutuhan utama pengembangan bandara meliputi peningkatan keamanan runway, perpanjangan landasan pacu, dan relokasi gedung PK yang saat ini menghalangi manuver pesawat besar seperti Airbus seri 800. Dari total lahan seluas 8 hektare yang dibutuhkan, sebanyak 5 hektare sudah diserahkan ke Ditjen Perhubungan Udara, sementara sisanya masih dalam proses pengurusan.
“Lahan untuk gedung PK sekitar 1,8 hektare masih berproses di Dinas Cipta Karya. Begitu selesai, semua akan kami serahkan ke pusat,” tambahnya.
Sebagai antisipasi penutupan jalur lama akibat perpanjangan runway, Kotim telah menyiapkan jalan fungsional sebagai jalur alternatif.
“Jalur itu sudah disiapkan sejak era Bupati Supian Hadi. Saat runway ditambah, jalan tersebut bisa langsung difungsikan,” tegas Rody.
Runway bandara saat ini memiliki panjang 2.060 meter. Kotim mengusulkan penambahan menjadi 2.300 meter, dengan target minimal 2.200 meter. Menurut Rody, panjang landasan merupakan faktor kunci agar bandara dapat melayani penerbangan pesawat berbadan besar.
“Ini bukan soal fasilitas mewah, tapi keselamatan. Jika runway tidak memenuhi standar, maskapai besar tidak akan berani mendarat,” tandasnya.
Saat ini, Bandara H. Asan hanya dilayani oleh satu maskapai karena keterbatasan infrastruktur. Pemerintah daerah berharap, dengan pengembangan yang didasarkan pada master plan matang ini, bandara akan menjadi gerbang ekonomi baru bagi Kotim.(CA/*)