CATATAN.CO.ID, Sampit – Menjelang pensiunnya Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim), Sanggul Lumban Gaol, pada 1 Mei 2025 mendatang, dinamika internal Pemerintah Kabupaten Kotim mulai menghangat. Sejumlah nama pejabat eselon II mulai disebut-sebut, sementara manuver politik perlahan menggeliat di balik layar.
Dengan posisi Sekda sebagai motor penggerak birokrasi dan kebijakan daerah, siapa pun yang akan ditunjuk Bupati Kotim Halikinnor tentu akan punya pengaruh besar dalam jalannya roda pemerintahan. Apalagi, jabatan ini telah cukup lama diisi secara non-definitif.
“Belum, tunggu saja nanti,” ujar Halikinnor singkat saat ditanya soal calon Sekda, belum lama ini.
Namun, pernyataan singkat itu belum cukup meredam spekulasi. Beberapa sumber internal menyebutkan, lobi-lobi politik dan kedekatan personal dengan kepala daerah bisa menjadi faktor penting dalam proses penunjukan nanti.
Nama-nama seperti Ramadansyah (Kepala Bapenda), Umar Kaderi (Kadis Kesehatan), Rihel (Asisten I), Marjuki (Kadis Kominfo), Diana Setiawan (Kepala DPMPTSP), dan Alang Arianto (Asisten II) kini mencuat sebagai kandidat kuat. Mereka memiliki rekam jejak birokrasi yang panjang dan posisi strategis di lingkungan Pemkab.
Namun, bukan hanya soal pengalaman. Kekuatan jejaring, loyalitas, dan kepercayaan dari kepala daerah diyakini akan menjadi penentu. Beberapa di antaranya disebut memiliki kedekatan khusus dengan lingkaran kekuasaan, meski belum ada yang tampil terang-terangan menyatakan diri siap maju.
Penunjukan Sekda merupakan hak prerogatif Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Namun, publik tentu berharap pemilihan kali ini benar-benar berdasarkan kapasitas dan integritas, bukan semata-mata karena faktor kedekatan atau tekanan politik.
Dengan semakin dekatnya masa pensiun Pj Sekda, pertanyaan besar pun bergema: siapa yang akan dipilih Halikinnor sebagai orang kepercayaannya di jantung birokrasi Pemkab Kotim. (C1/*)