Liga Futsal di Kotim Dibuat Berjenjang dan Profesional

Sekretaris AFK Kotim Adi Wahyudi tengah saat berfoto bersama Juara 3 Liga 2 Futsal AFK Kotim beberapa waktu lalu.
Sekretaris AFK Kotim Adi Wahyudi tengah saat berfoto bersama Juara 3 Liga 2 Futsal AFK Kotim beberapa waktu lalu.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Olahraga futsal di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), saat ini seakan menjadi trend dan banyak disukai masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Hal itupun menjadi perhatian khusus bagi Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Kotawaringin Timur (Kotim). Guna memberikan tempat agar bakat-bakat pemain futsal bisa tersalurkan.

Oleh sebab itulah, pihak AFK menggelar liga futsal yang berjenjang dan lebih profesional. Guna meningkatkan prestasi dan juga mengajarkan bagaiamana kepemilikan tim yang tertata dan beridentitas, kepada para penghobi futsal di daerah ini.

“Langkah AFK sendiri bukan hanya menggelar turnamen, namun juga membuat turnamen berjenjang dan profesional,” ujar Sekretaris AFK Kotim Adi Wahyudi, Rabu, 21 Desember 2022.

Dirinya menerangkan, turnamen yang digelar di bawah naungan AFK sendiri saat ini ada dua, yakni Liga 2 dan Liga 1. Tim yang ikut serta sendiri bukan hanya memiliki nama dan pemain saja.

Namun, ada syarat yang harus dilengkapi. Salah satu yang wajib yakni tim harus memiliki sertifikat Laws of the Game (LOTG). Sebagai modal mereka memiliki pengetahuan terkait aturan pertandingan.

Sementara, untuk tim Liga I sendiri, merupakan klub yang berhasil lolos dan masuk 4 besar dari Liga 2. Peraturan di Liga 1 sendiri lebih ketat baik untuk tim maupun pemain.

Bagi pemain yang sudah berlaga di Liga I tidak boleh mengikuti Liga II. Selain itu, tim yang berganti nama atau kepemilikan juga wajib memberikan pemberitahuan kepada AFK, dengan dokumen lengkap.

“Ini langkah kami agar tim futsal di Kotim lebih profesional. Sehingga, jika nantinya bisa masuk liga nasional, tidak kaget lagi dengan aturan-aturan tersebut,” terang Adi.

Dirinya juga mengatakan bahwa turnamen yang digelar sendiri bukan dilaksankan oleh AFK. Namun panitia yang dibentuk oleh pihaknya.

“Setiap liga yang digelar kami bentuk panitia. Sehingga penyelenggaraan sepenuhnya menjadi tanggungjawab panitia. Kami AFK hanya mengawasi,” terang Yudi.

Pengelolaan keuangan turnamen, dan sponsor yang masuk juga dikelola oleh pihak panitia. Sehingga, lebih transparan dan tidak memberikan kecurigaan bagi tim yang ikut dalam turnamen tersebut.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi olahraga lainnya. Agar kegiatan keolahragaan di Kotim semakin profesional,” harap Yudi. (C3)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *