CATATAN.CO.ID, Palangka Raya – Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya akan menggelar rangkaian seminar dan pelatihan jurnalistik, 2 -4 Juni 2023 mendatang.
Seminar jurnalistik dengan tema “Peran Pers Menjaga Keharmonisan Bernegara Menjelang Pemilu 2024” akan menjadi rangkaian pembuka dari pelatihan tersebut.
Seminar ini akan menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya dari Polda Kalimantan Tengah, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kalimantan Tengah, KPU (Komisi Pemilihan Umum) Provinsi Kalimantan Tengah, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Provinsi Kalimantan Tengah, dan dari tokoh akademisi yang renacanaya akan menghadirkan Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
Direktur Utama LAPMI HMI Cabang Palangka Raya, Andrian Fatkhurrohman menyampaikan bahwa seminar ini dilaksanakan agar mahasiswa dan pemuda memahami bagaimana peran pers bisa menjaga keharmonisan antarsesama anak bangsa di pesta demokrasi mendatang.
“Selain dihadiri kader HMI, seminar ini akan mengundang mahasiswa dari berbagai kampus serta Cipayung yang lain. Di tengah arus informasi yang tidak dapat dibendung ini, kita berharap para peserta bisa memperoleh kiat agar tidak terjebak dalam hoaks ataupun kampanye hitam menjelang pemilu 2024,” katanya.
Para peserta harus memahami peran pers yang berintegritas jelang pesta demokrasi ke depan. Narasumber pun akan memberikan pemahaman yang sangat diperlukan bagi mahasiswa dan pemuda, agar meski ada yang beda pilihan, namun tetap bisa bersahabat dengan baik.
Menurut Andrian, kecakapan tentang pengelolaan informasi menjadi hal mendasar yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan pemuda.
“Kita sekarang menyambut bonus demografi, dimana jumlah usia produktif menjadi lebih dominan keberadaaanya. Mahasiswa dan pemuda harus menyambut peluang ini dengan salah satunya cakap mengelola informasi,” ujarnya.
Ditambahkannya, di tengah semua informasi tersedia, baik di media sosial maupun di internet, masyarakat terutama mahasiwa harus mampu bijak dan cakap, maka rentan termakan hoay dan mudah diadu domba dalam menyikapi perbedaan.
Sementara itu mengenai pelatihan jurnalistik, Andrian, yang saat itu didampingi Rahul Hanufan Ketua panitia memambahkan, setelah pelaksanaan seminar, peserta pelatihan jurnalistik akan menerima pelatihan selama 3 hari.
“Pelatihan ini tiga hari dilaksanakan. Kita berharap peserta pelatihan ini nantinya dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari pemateri. Tentu outputnya yang kita harapkan yakni bisa menulis dan memahami ilmu dasar tentang jurnalistik,” tukasnya. (C1 /*)