CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menggencarkan langkah konkret dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui gerakan tanam padi serentak di lima kecamatan: Mentaya Hilir Utara, Baamang, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kotim, Masri, yang menyampaikan bahwa penanaman dilakukan di lahan cetak sawah rakyat, lokasi optimalisasi lahan, serta area program padi gogo. Semua ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian pangan di tengah ancaman perubahan iklim dan gejolak global.
“Gerakan menanam padi serentak ini adalah langkah nyata dan strategis dalam menghadapi tantangan sektor pertanian, khususnya untuk menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional,” tegas Masri, Kamis, 29 Mei 2025.
Masri menambahkan, kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi bagian dari strategi untuk memperluas areal tanam, memanfaatkan lahan tadah hujan secara optimal, dan meningkatkan indeks pertanaman. Ia juga mengingatkan pentingnya efisiensi dalam waktu tanam sebagai bentuk antisipasi terhadap perubahan cuaca ekstrem.
Gerakan ini juga mendukung kebijakan nasional dari Kementerian Pertanian yang mendorong peningkatan produksi padi melalui pendekatan ekstensifikasi dan intensifikasi.
“Masalah pangan adalah masalah kedaulatan. Masalah pangan adalah masalah kemerdekaan. Masalah pangan adalah masalah survival kita sebagai bangsa,” ujarnya.
Masri mengajak seluruh pihak, baik petani, pemerintah, maupun masyarakat umum untuk berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan lokal demi mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan di Kotim.(CA/*)
