CATATAN.CO.ID, Sampit – Bagi kebanyakan orang minyak goreng bekas atau jelantah hanya dibuang begitu saja. Namun tidak bagi seorang ibu rumah tangga di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur ini.
Taslimah, nama IRT tersebut, menjadikan minyak jelantah sebagai sumber pendapatan baru. Dengan membuatnya menjadi sabun batangan untuk mencuci.
“Daripada terbuang sia-sia kami buat minyak tersebut menjadi sabun cuci,” katanya, Rabu, 1 Juni 2022.
Tim Catatan.co.id datang ke rumah wanita tersebut melihat proses pembuatannya. Setibanya di lokasi terlihat sabun batangan dengan berbagai warna dan bentuk yang menarik dan berbeda dengan sabun biasa yang banyak di pasaran.
“Inilah sabun dari minyak jelantah yang sudah kami olah,” imbuh Taslimah.
Sabun tersebut dibuat secara khusus dengan bahan baku utama berupa minyak goreng bekas. Diolahnya dengan dicampur sejumlah bahan berupa air, soda api kristal, dan pewarna tekstil.
Tahap awal membuat sabun, memisahkan kotoran pada jelantah. Dengan merendamnya menggunakan arang dan didiamkan selama 24 jam. Selanjutnya dicampurkan dengan cairan soda api dan dengan air.
Setelah itu diaduk secara merata hingga sedikit mengental. Kemudian cairan tersebut dicampur dengan pewarna. Hingga tahapan akhir yaitu memasukkan ke dalam cetakan.
Usaha membuat sabun jelantah sudah berjalan 2 tahun. Pengetahuan pembuatannya didapat oleh ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Muara Teweh, Kecamatan Baamang, Sampit, Kotim, dari sebuah pelatihan yang kini dikembangkan sebagai peluang usaha.
“Pemasaran dilakukan secara online, alhamdulillah sudah bisa menjual ke luar Kotim. Seperti ke Seruyan dan Katingan,” terang Taslimah.
Harga sabun ukuran besar Rp 5.000 per batang dan ukuran kecil bentuk bunga Rp 500 hingga Rp 1.000 per batang.
Sabun tersebut tidak diperuntukkan untuk badan atau kulit manusia. Namun hanya untuk mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga. (C3)
