KPU Kotim Lakukan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS

Simulasi pemungutan suara di TPS 15 Kelurahan Baamang Barat, Sampit, Sabtu, 16 November 2024.
Simulasi pemungutan suara di TPS 15 Kelurahan Baamang Barat, Sampit, Sabtu, 16 November 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, pada Sabtu, 16 November 2024. Simulasi ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan efisiensi prosedur pemilu serta kesiapan petugas dalam menghadapi pemilu yang akan datang.

Ketua KPU Kotim, Muhammad Rifqi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun mendatang. “Simulasi ini diadakan untuk menguji efektivitas dan efisiensi waktu pelaksanaan pemungutan suara. Kami juga ingin memastikan prosedur pemilu berjalan sesuai ketentuan, mulai dari pemilih memberikan suara, proses penghitungan suara, hingga penerapan aplikasi Sirekap,” ujar Rifqi.

Simulasi ini juga menggunakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang asli, termasuk simulasi tambahan untuk mengakomodasi pemilih pindahan atau pemilih baru yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kotim, Salim Basyaib, turut memantau jalannya simulasi ini. Salim memberikan penekanan pentingnya pelaksanaan pemungutan suara yang tepat waktu oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Pemungutan suara di TPS dimulai pukul 07.00 WIB. Jika saksi atau pengawas TPS belum hadir, kami akan memberikan waktu hingga 30 menit untuk hadir. Proses pemungutan suara akan berlangsung hingga pukul 13.00 WIB. Sedangkan untuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), pemungutan akan dimulai pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB,” jelas Salim.

Selain itu, Salim juga mengingatkan tentang potensi pelanggaran yang dapat terjadi selama pemungutan suara. Beberapa contoh pelanggaran tersebut adalah mencoblos dua kali, memilih tanpa terdaftar dalam DPT, atau menggunakan hak pilih orang lain, yang dapat mengarah pada Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Jono, salah satu warga yang turut serta dalam simulasi, memberikan apresiasi terhadap kelancaran kegiatan tersebut. Ia mengatakan, “Prosesnya berjalan lancar, tidak ada kendala. Surat suara yang digunakan lebih kecil dan hanya ada dua lembar. Semoga pemimpin yang terpilih nanti bisa menyelesaikan proyek yang sudah dimulai.”

Simulasi ini menunjukkan kesiapan KPU Kotim dalam melaksanakan pemilu yang transparan dan efisien. Dengan melibatkan berbagai pihak dan mensimulasikan situasi nyata, diharapkan pemilu mendatang dapat berjalan lancar, tanpa hambatan, dan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan masyarakat. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *