Kotim Siapkan Generasi Emas 2045, Dimulai dari Sekolah di Pelosok

Para guru di Kotim memgikuti upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional, Jumat, 2 Mei 2025.
Para guru di Kotim memgikuti upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional, Jumat, 2 Mei 2025.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan keseriusannya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Bupati Kotim, Halikinnor menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul tidak bisa hanya berpusat di kota besar, tetapi harus dimulai dari daerah dan sekolah-sekolah di pelosok.

Pernyataan itu disampaikan Halikinnor usai memimpin upacara Hardiknas di Stadion 29 Nopember Sampit, Jumat, 2 Mei 2025. Dengan mengenakan pakaian adat khas Kalimantan Tengah, ia berdiri tegak di hadapan para pelajar, guru, dan pejabat daerah, menyampaikan tekad bahwa Kotim siap ambil bagian dalam perjalanan menuju Indonesia Emas.

“Hardiknas adalah pengingat, pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Pembangunan SDM tidak boleh terpusat, tetapi harus menyentuh desa-desa, sekolah-sekolah kecil, dan anak-anak yang selama ini jauh dari akses,” kata Halikinnor.

Tema nasional Hardiknas tahun ini, “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045,” menurutnya menjadi penguat bahwa kolaborasi antarlevel pemerintahan adalah kunci suksesnya agenda besar tersebut.

Ia menyebut Presiden Prabowo telah menempatkan pendidikan sebagai prioritas melalui Asta Cita keempat, yang menitikberatkan pada penguatan kualitas manusia Indonesia.

“Pendidikan yang kuat adalah fondasi negara yang kuat. Kalau Kotim ingin berkontribusi pada Indonesia Emas, maka kita harus mulai dari sekarang, dari sekolah-sekolah kita sendiri,” tambahnya.

Halikinnor juga menyoroti pentingnya peran guru sebagai pilar utama pendidikan. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembentuk karakter generasi muda. Ia menekankan bahwa dukungan bagi guru di wilayah terpencil menjadi salah satu agenda prioritas ke depan.

“Tak mungkin ada generasi emas jika kita abai terhadap para pendidik. Mereka adalah ujung tombak yang membangun masa depan bangsa,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat—orang tua, pelaku usaha, media, dan komunitas lokal—untuk terlibat aktif dalam memperkuat pendidikan di Kotim.

“Pemerintah tidak bisa sendiri. Pendidikan yang merata dan berkualitas hanya bisa terwujud kalau semua elemen ikut bergerak,” pungkasnya. (C1 /’)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *