Kotim Punya 6 SLB untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Bupati Kotim, Halikinnor beserta jajaran saat peresmian Sekolah Khusus Lentera Nurani, Sabtu 20 Januari 2024
Bupati Kotim, Halikinnor beserta jajaran saat peresmian Sekolah Khusus Lentera Nurani, Sabtu 20 Januari 2024

CATATAN.CO.ID, Sampit – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tercatat mempunyai 6 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang diperuntukan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

“Di Kotim ada 6, ada 3 SLB Negeri. Yaitu, SLB Negeri 1 Sampit, SLB Negeri 2 Sampit, dan SLB Negeri 3 Sampit. Lalu, ada SLB Negeri Ceria, SLB Melati Ceria Parenggean, dan satu Sekolah Khusus Lentera Nurani,” kata Kepala Bidang Pembinaan (Kabid) Pendidikan Khusus Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Roslita, Minggu 21 Januari 2024.

Lanjutnya, SLB atau pendidikan khusus diperuntukan bagi anak-anak spesial yang mengalami hambatan di dalam kehidupannya. Karena berbagai hal yang terjadi kepada anak tersebut.

“Dan SLB menangani Anak Berkebutuhan Khusus dari PAUD hingga SLTA. Jadi dia ada jenjang PAUD, SD, SMP, dan jenjang SMA,” terang Roslita.

Adapun, dia baru saja menghadiri kegiatan peresmian Sekolah Khusus Lentera Nurani Indonesia di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu 20 Januari 2024.

“Harapan saya, Sekolah Khusus Lentera Nurani ini akan membantu Pemerintah Provinsi Kalteng di bidang pendidikan khusus dalam rangka membantu anak-anak spesial yang ada di Kotim,” ujar Roslita.

Selain Roslita, turut hadir Bupati Kotim, Halikinnor beserta jajaran, Bunda PAUD Kotim, Khairiah Halikinnor.

Halikinnor bahkan memimpin langsung peresmian Sekolah ABK Lentera Nurani Indonesia dalam acara tersebut.

“Sekolah ini hadir dengan harapan dapat memberikan kesetaraan hak bagi setiap anak dan menghadirkan pembelajaran yang mengakomodasi semua peserta didik, termasuk anak-anak yang lahir dengan kondisi down syndrome,” katanya.

Dia pun mengajak hadirin untuk dapat mewujudkan cita-cita, mimpi bersama dalam mewujudkan pendidikan inklusif, adil, dan merata bagi seluruh anak-anak down syndrome yang mengalami diskriminasi karena kondisi yang dimilikinya.

Rombongan Halikinnor juga sempat mengunjungi ruang kelas siswa-siswi ABK Sekolah Khusus Lentera Nurani Indonesia di Sampit. (C10)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *