Kotim Jadi Pelopor Rekam Medis Elektronik di Kalteng, Pelayanan Kesehatan Makin Cepat dan Akurat

Bupati Kotim Halikinnor didampingi Pj Sekda Kotim, Kepala Dinkes saat meluncurkan aplikasi RME di aula rumah jabatan bupati, Jumat, 20 September 2024
Bupati Kotim Halikinnor didampingi Pj Sekda Kotim, Kepala Dinkes saat meluncurkan aplikasi RME di aula rumah jabatan bupati, Jumat, 20 September 2024

CATATAN.CO.ID, Sampit – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mencatatkan sejarah sebagai kabupaten pertama di Provinsi Kalimantan Tengah yang menggunakan rekam medis elektronik di Puskesmas. Inovasi ini diresmikan oleh Bupati Kotim, Halikinnor, dalam acara peluncuran yang digelar di aula rumah jabatan pada Jumat (20/9).

“Kita bangga karena Kotim menjadi yang pertama di Kalteng yang menerapkan rekam medis elektronik. Ini adalah salah satu persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diharapkan segera diterapkan di seluruh Indonesia,” ujar Halikinnor.

Menurutnya, penggunaan rekam medis elektronik akan mempercepat proses pelayanan kesehatan, meningkatkan akurasi data pasien, dan mengurangi kesalahan dalam pengobatan. “Misalnya di rumah sakit, setelah pasien diperiksa oleh dokter, rekam medis langsung dapat dikirim ke apotek secara otomatis. Tidak perlu lagi proses manual seperti dulu yang memakan waktu lebih lama,” jelasnya.

Sementara itu,  Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, menambahkan bahwa sistem rekam medis elektronik akan memudahkan pengelolaan data pasien, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan, pengobatan, hingga manajemen keuangan. Semua data tersebut terintegrasi dalam satu server yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan transparan.

“Dengan adanya rekam medis elektronik, data pasien tersimpan secara lengkap dan aman, sehingga jika pasien berobat lagi di masa mendatang, riwayat kesehatannya dapat diakses dengan mudah,” jelas Umar.

 Untuk mewujudkan inovasi tersebut, Dinas Kesehatan Kotim bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pengembangan aplikasinya, serta dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam penyediaan perangkatnya. Umar mengakui bahwa tantangan yang mungkin muncul ada di wilayah pedesaan, terutama saat pengobatan pertama kali, karena proses skrining awal yang memerlukan waktu.

“Namun, setelah kunjungan pertama, proses berikutnya akan jauh lebih cepat karena data pasien sudah terekam,” ujarnya.

Dengan penerapan sistem ini, Kabupaten Kotim diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Kalimantan Tengah. Masyarakat juga diimbau untuk bersabar selama tahap awal penerapan sistem ini, karena manfaat jangka panjangnya akan sangat dirasakan dalam hal kemudahan dan kecepatan pelayanan kesehatan.

(C8)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *