CATATAN.CO.ID, Sampit – Bukan hanya dari segi korban, jumlah angka kerugian anggota arisan yang didirikan oleh perempuan berinisial T pun turut meningkat. Sejauh ini total anggota arisan yang menjadi korban sebanyak 30 orang dengan jumlah kerugian mencapai setengah miliar lebih.
”Yang didata ada 30 orang. Kerugiannya bervariatif, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 133 juta. Totalnya saat ini sekitar enam ratus jutaan (Rp 617.550.000,-),” ucap korban yang enggan nama nya disebutkan, Kamis, 17 Oktober 2024.
Dilanjutkannya, jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah. Sebab masih ada beberapa anggota arisan yang belum menyetor nama dan jumlah kerugian.
”Saya ikut berbagai macam arisan yang diajukan si pendiri, baik yang manurun maupun jual beli arisan. Saya tergiur, karena keuntungannya lumayan,” beber perempuan berusia 25 tahun ini.
Ia mengaku tidak mengetahui jika arisan yang diikutinya saat ini mengalami permasalahan. Sebab ia tidak memiliki firasat sedikitpun. Arisan ini terungkap setelah ada korban lain yang menginformasikan kepada nya.
”Saya juga awalnya tahu dari anggota arisan lain. Tapi setelah beberapa jam, ada pesan masuk dari adik yang bersangkutan yang menyatakan jika arisan yang saya ikuti bermasalah. Pantasan saja chat saya tidak terlalu direspon yang bersangkutan,” tuturnya.
Ia dan beberapa korban lainnya berencana mendatangi kediaman yang bersangkutan untuk menanyakan solusi. Jika tidak mendapatkan jalan tengah, mereka akan melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian setempat.
Untuk diketahui, pada Minggu, 13 Oktober 2024, sekira pukul 10 malam, puluhan orang berbondong-bondong datang ke Mapolsek Baamang bersama pendiri arisan. Mereka meminta di mediasi. Alhasil mendapatkan beberapa kesepakatan, diantara adalah T akan membayar kerugian korban secara bertahap hingga lunas dalam jangka waktu satu tahun. (C19)