CATATAN.CO.ID, Sampit – Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus II Eka Bahurui mengadakan workshop atau seminar transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD), Rabu, 22 Mei 2024.
“Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari kegiatan KKKS Hasien pada minggu yang lalu. Kami cukup puas karena kepala sekolah sudah merespon kegiatan-kegiatan dan untuk melanjutkan ke Bapak dan Ibu Guru yang ada di gugus ini,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sukarma.
Lanjutnya, sehingga apa yang didapat dari kegiatan workshop tersebut bisa diaplikasikan ke dalam program (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah masing-masing.
Oleh karena itu, pada MPLS Tahun Ajaran 2024/2025, para guru khususnya di lingkungan Gugus II Eka Bahurui diharapkan dapat memahami secara keseluruhan tentang masa transisi dari PAUD ke SD.
“MPLS untuk mendukung transisi PAUD ke SD yang seharusnya itu, Bapak/Ibu guru memberikan peluang kepada siswa/siswi kita yang asalnya dari TK maupun tanpa TK bagaimana suasana belajar di jenjang SD,” terang Sukarma.
Selanjutnya, para guru di SD akan mendiagnosis dan menemukan kondisi siswa-siswi yang baru naik ke jenjang SD dengan kemampuan yang berbeda-beda.
“Memang dalam penerimaan siswa SD tidak ada tes baca, tulis, hitung (calistung). Nah, di masa MPLS inilah mereka akan didiagnosis mana anak yang sudah bisa calistung, sedikit bisa calistung, dan mana anak yang belum bisa. Di MPLS lah, kita bisa identifikasi kondisi anak,” tambahnya.
Sukarma berpesan kepada para guru yang telah mengikuti workshop tersebut agar melaksanakan kegiatan MPLS sesuai dengan jadwal dan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Adapun, kegiatan workshop transisi PAUD ke SD yang digelar KKG Gugus II Eka Bahurui dilaksanakan di SDN 2 Ketapang, Sampit. Pemateri workshop, yakni Kepala SDN 3 Ketapang, Mardi Sumanteri. (C10)