Ketua Komisi II DPRD Kotim Dukung Pembangunan Koperasi Desa sebagai Penggerak Ekonomi Rakyat

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim, Akhyannor
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim, Akhyannor (4 dari kiri), saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Koperasi Desa Tahun 2025 yang digelar di Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannor, menghadiri kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Koperasi Desa (Kopdes) Tahun 2025 yang dilaksanakan secara serentak dan virtual oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dan diikuti oleh jajaran pemerintah daerah, Forkopimda, tokoh masyarakat, serta perwakilan pelaku koperasi dan UMKM setempat.

Menurut Akhyannor, pembangunan koperasi desa merupakan langkah strategis untuk memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan di tingkat desa. Ia menilai koperasi memiliki peran penting dalam membantu masyarakat mengembangkan usaha kecil serta memperluas akses terhadap pembiayaan dan pasar.

“Pemerintah pusat sudah tepat menjadikan koperasi desa sebagai salah satu program prioritas nasional. Ini adalah bentuk nyata upaya membangkitkan ekonomi masyarakat dari bawah agar desa bisa mandiri dan tidak bergantung pada bantuan,” ujar Akhyannor, Senin, 20 Oktober 2025.

Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, koperasi desa ke depan diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai wadah simpan pinjam, melainkan juga menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif masyarakat.

Melalui model koperasi modern, kata Akhyannor, warga desa dapat mengelola potensi lokal seperti pertanian, perikanan, dan kerajinan secara lebih profesional.

“Dengan adanya koperasi yang kuat dan dikelola secara transparan, masyarakat bisa menikmati hasil dari potensi desanya sendiri. Ini akan menciptakan efek berganda bagi kesejahteraan warga,” ungkapnya.

Akhyannor juga mendorong agar pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen koperasi bagi pengurus di tingkat desa. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar koperasi tidak hanya berdiri di atas kertas, tetapi benar-benar berfungsi optimal.

“Jangan sampai koperasi hanya jadi papan nama. Harus ada pembinaan berkelanjutan dari pemerintah, termasuk pelatihan pengelolaan keuangan dan pemasaran. Dengan begitu, koperasi bisa tumbuh sehat dan berdaya saing,” tegasnya.

Ia berharap keberadaan Koperasi Desa Merah Putih di Kotim dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa laindi Kalimantan Tengah. Selain memperkuat ekonomi lokal, koperasi juga dapat menjadi wadah kebersamaan warga dalam membangun kemandirian desa.

“Semangat gotong royong harus menjadi ruh utama koperasi. Kalau pengelolaannya transparan dan partisipatif, koperasi akan menjadi tulang punggung ekonomi rakyat,” pungkas Akhyannor. (C-A)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *