Kendaraan Pelangsir di SPBU Desa Sebabi Ganggu Kenyamanan Pengguna Jalan

Aktivitas mobil pelangsir di SPBU Simpang Sebabi, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Aktivitas mobil pelangsir di SPBU Simpang Sebabi, Kabupaten Kotawaringin Timur.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Aktivitas kendaraan pelangsir yang parkir di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin meresahkan pengguna jalan. Banyaknya kendaraan pelangsir yang beroperasi di SPBU tersebut, terutama pada jam-jam sibuk, membuat sejumlah sopir dan pengguna jalan merasa terganggu dan khawatir terjadi kecelakaan.

“Saat saya melintas di SPBU, mobil-mobil pelangsir yang sudah dimodifikasi langsung memotong jalan dan saling mendahului, bahkan nyaris mencelakai kami,” ungkap Supriyadi Mahfud, seorang sopir taksi yang hampir mengalami kecelakaan di lokasi tersebut, Sabtu, 30 November 2024.

Supri, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa insiden tersebut hampir menyebabkan kecelakaan saat dirinya membawa empat penumpang. Beruntung, ia berhasil mengerem kendaraan tepat waktu dan menghindari tabrakan.

“Alhamdulillah, saya berhasil mengerem sehingga tidak terjadi kecelakaan, tapi penumpang saya sempat panik karena kejadian itu,” tambah Supri.

Menurutnya, kejadian serupa bukan kali pertama terjadi. Banyak rekannya sesama sopir taksi yang juga mengeluhkan aktifitas kendaraan pelangsir yang sering kali mengganggu kelancaran lalu lintas. Mereka merasa terganggu dan khawatir dengan keselamatan saat melintas di sekitar SPBU tersebut.

Informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya, aktivitas pelangsir biasanya terjadi antara pukul lima sore hingga delapan malam, saat bahan bakar seperti Pertalite dan Solar tiba di SPBU. Keadaan ini menyebabkan kemacetan panjang yang mengganggu pengguna jalan lainnya.

“Biasanya, kalau Pertalite datang, Solar ditutup, begitu sebaliknya. Tapi yang sering terjadi adalah antrean panjang dan kendaraan pelangsir yang membuat jalan semakin padat,” jelas salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya.

Kendaraan pelangsir, yang biasanya membawa bahan bakar dalam jumlah besar, seringkali memodifikasi kendaraannya agar dapat mengangkut lebih banyak BBM. Hal ini menyebabkan antrean yang tidak teratur dan membuat para pengguna jalan merasa resah, terutama ketika kendaraan pelangsir mulai bergerak melintas di jalan raya.

Pengguna jalan berharap agar pihak berwenang segera menindaklanjuti masalah ini untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan bersama di sepanjang ruas jalan tersebut.(C20)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *