Kawasan Permukiman di Bantaran Sungai Mentaya akan Ditertibkan

Bupati Kotim Halikinnor usai penanaman pohon di samping drainase di Jalan Jenderal Sudirman Km 5,5, Jumat 2 Februari 2024.
Bupati Kotim Halikinnor usai penanaman pohon di samping drainase di Jalan Jenderal Sudirman Km 5,5, Jumat 2 Februari 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan menertibkan kawasan permukiman di bataran Sungai Mentaya yakni di sepanjang Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

 “Pertama kita akan melakukan pendekatan, karena tidak bisa secara langsung ditertibkan,” ujarnya Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi Kotim, Mentana Dhinar Tristama, Jumat 2 Februari 2024.

Lanjutnya, pihaknya akan mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada warga, terkait aturannya.

“Harapnya masyarakat punya kesadaran sendiri untuk membongkar, jadi tidak perlu kami, yang artinya kalau kami akan banyak waktu dan anggaran juga,” ungkapnya.

Mentana mengatakan, Pemkab Kotim akan mengedepankan pendekatan dan persuasif kepada masyarakat melalui pemangku kepentingan termasuk tokoh masyarakat.

 “Dan pendekatan itu sudah kita lakukan, kami inikan eksekutor saja kalau semua sudah klir seperti yang diminta oleh Balai Sumber Daya Air tadi maka lahan disiapkan dan mereka akan melanjutkannya,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kotim, Halikinnor berkeinginan masyarakat memiliki kesadaran sendiri, karena sebagian besar bangunan mereka tepah memakan badan sungai.

 “Tidak boleh membangun di atas sungai, karena itu jelas aturannya, untuk itu saya minta kesadaran masyarakat. Apabila masyarakat tidak mengikuti itu nanti kita akan tegakkan aturan, yang menegakan aturan itukan aparatur pemerintah. Tapi kami tidak ingin seperti itu, kalau sampai seperti itu kan malu,” katanya.

Dirinya menjelaskan, pemerintah telah mengadakan ekskavator ampibi dengan biaya miliaran rupiah. Hal ini tak akan ada gunanya bila di bagian muara tidak tertata atau jelek.

 “Air yang keluar ke sungai itu terhambat. Nah ini mohon kesadaran masyarakat, ” imbuhnya.

Namun Halikinnor optimis masyarakat Kotim sebagian besar agamais. Sehingga tahu mana hak mana kewajiban. Serta mengerti mana kepentingan pribadi mana kepentingan orang banyak.

“Jadi saya mohon kesadarannya dan jangan sampai itu terjadi. Saat ini kami menyoroti di kawasan Baamang dan MB Ketapang,” tutupnya. (C8)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *