Jangan Terulang Kotim Dilanda Kabut Asap

Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson

CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson menyebut kejadian kabut asap beberapa tahun silam jangan terulang lagi.

Maka dari itu politisi PDIP ini menekankan agar lahan kosong masyarakat yang menjadi santapan api selama ini harus dijaga

Maka dari itu kata dia perlu instruksi dari kepala daerah untuk pemilik lahan, baik itu kebun skala besar, maupun kebun pribadi hingga pemilik lahan tidur yang tidak terkelola.

Di mana kata dia instruksi ini adalah kewajiban untuk menjaga dan memelihara agar tidak menjadi medan kebakaran di masa kemarau tahun ini.

“Kami mendorong agar ada instruksi tertulis kepada semua pihak terutama lahan-lahan masyarakat yang kosong untuk bisa dijaga ketika menjelang musim kemarau,” katanya, Rabu, 27 April 2022.

Karena prediksi mereka kara dia tahun ini mungkin ada kemarau dan kondisi demikian harus antisipasi sedini mungkin.

Menurutnya, jika kedepannya memang perlu diterbitkan regulasi, untuk mewajibkan pemilik lahan membersihkan lahan secara berkala. Karena jika itu tidak dilakukan maka kasus kebakaran lahan setiap tahun selalu terjadi dan terulang kembali.

I”ni harus serius ditangani agar kejadian kebakaran seperti tahun lalu itu tidak terulang lagi. Bayangkan jika semua lahan itu yang kebakaran dijaga dan dikelola maka tidak ada lagi wadah untuk api menjalar,” tukasnya.

Ia menyebutkan untuk pemilik lahan dalam jumlah lahan yang besar sudah diberikan kewajiban oleh negara untuk menjaga dan mengamankan lahan di areal usaha dan di luar areal usaha dengan radius di atas 3 kilometer.

Rinie menyebutkan beberapa tahun terakhir memang kebakaran hutan dan lahan sudah mulai bisa dikendalikan. Namun tahun sebelumnya tingkat kemarau masih singkat.

Tidak menutup kemungkinan jika kemarau sampai berbulan-bulan seperti halnya beberapa tahun silam kabut asap akibat karhutla bisa terulang kembali. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *