CATATAN.CO.ID, Sampit – Jalan Sehat bersama Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tuai kritikan oleh peserta.
Seorang warga Sampit, Anggi mengaku kecewa lantaran pelaksanaan kegiatan tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Ia sudah rela bangun lebih cepat dari biasanya agar tidak terlambat mengikuti jalan sehat berhadiah yang dilaksanakan di Taman Kota Sampit tersebut.
”Biasanya bangun jam 6 pagi. Tapi hari ini beda, bangun dari jam 4 subuh untuk siap-siap. Dan tiba di Taman Kota sekitar pukul 5 pagi. Tapi mulainya malahan jam 7 lewat, padahal dikabarkan jam 6 pagi,” ucap perempuan berhijab dengan senyuman manis ini, Minggu, 10 November 2024.
Kekecewaan tersebut semakin bertambah lantaran perempuan berusia 22 tahun ini tidak mendapatkan satupun kupon undian meski ia telah berjalan mengikuti rute yang disediakan.
”Saya sudah jalan sesuai rute, tidak ada yang kasih saya kupon. Tidak cuma saya, banyak lagi tadi yang tidak kebagian. Malah beberapa orang-orang yang tidak ikut keliling banyak dapat kupon. Jalur evakuasi pun tidak dibuat, banyak yang pingsan, tahu sendiri kan jika ada ambulance lewat atau tim medis hendak melaksanakan penanganan, warga kita jarang yang mau membuka kan jalan,” sesalnya.
Batasan usia juga tidak diperhatikan oleh pihak penyelenggara sehingga ada emak-emak yang ikut serta sembari membawa bayi maupun anak kecil. Peserta pun membludak hingga mereka harus saling berdesakan.
”Harusnya ada batasan usia minimal 13 tahun baru bisa ikut, itu lebih baik. SDM yang dimiliki warga belum tentu semuanya bagus. Seperti ini, malah ada yang gendong bayi panas-panasan. Peserta yang datang membeludak, sementara lokasi sempit, tentu membuat orang saling berdesak-desakan, ujung-ujungnya pingsan,” tukasnya.
Selain itu, tersebar di media sosial sebuah video yang mempertunjukan adanya perkelahian antara pria dengan wanita saat menunggu pencabutan nomor undian berhadiah.
”Emak-emak berjilbab keren parah. Tendangannya tepat mengarah ke selangkangan. Bisa berbahaya masa depan si bapak itu. Informasi nya sih karena rebutan lapak tempat duduk. Hal sepele tapi memalukan. Panitia harus evaluasi lagi, agar kedepannya tidak seperti ini,” tukas nya sembari meninggalkan lokasi. (C19)