ISPU di Kotim Capai 705 PM10, Kabut Asap Pekat

Kondisi ISPU di Kotim di aplikasi ISUnet, Senin, 2 Oktober 2023.
Kondisi ISPU di Kotim di aplikasi ISUnet, Senin, 2 Oktober 2023.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Kotawaringin Timur mencapai 705 particulate meter 10 (PM10), Senin, 2 Oktober 2023, pukul 04.00 WIB. Hal ini terpantau data dirilis ISPUnet Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan stasiun pantau di DLH Kotim.

ISPU di Kotim berwarna hitam terpantau sejak Minggu pagi, 1 Oktober 2023, dengan 313 PM2,5. Hingga Senin, 2 Oktober 2023, kian memburuk.

Tertulis pada laman aplikasi ISPUnet KLHK, kondisi tersebut menunjukkan kualitas udara dapat merugikan kesehatan serius pada populasi dan perlu penanganan cepat.

Kondisi udara ini diduga karena kebakaran lahan semakin marak beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kotim mencatat titik panas pada September 2023 mencapai 1.994, meningkat dari Agustus 2023 yang hanya tercatat 1.345 titik panas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPDB Kotim Agus Mulyadi mengingatkan agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak perlu. Jika pun mendesak, agar masyarakat tetap mengenakan masker.

“Karena kondisi udara ini dapat membahayakan bagi kesehatan,” ujar Agus, yang juga seorang praktisi bidang kesehatan ini.

Dia memaparkan, bahaya polusi bagi kesehatan mengakibatkan gangguan mata, batuk, penyakit asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Penyakit Kardiovaskular, dan kanker kulit.

Masyarakat Kotim telah merasakan bau asap menyengat sepanjang hari beberapa hari terakhir. Bahkan ketika rumah kondisi tertutup, bau asap tetap masuk dan terhirup.

Di sejumlah titik, warga mengeluhkan jarak pandang terbatas pada pagi ini. Seperti di kawasan Terowongan Nur Mentaya, Bundaran Polres, Pelabihan Sampit, Pasar Pusat Perbelanjaan Memtaya, Jalan Kapten Mulyono, Jalan HM Arsyad dan lainnya.

“Kabut asap pekat. Jarak pandang di sini berkisar 20-30 meter saja,” kata Iwan, warga yang beraktivitas di Terowongan Nur Mentaya Sampit.

Sementara Dinira Ditha, seorang warga yang beraktivitas di sekitar Pelabuhan Sampit mengeluhkan udara membuat pernafasan sesak, sakit tenggorokan dan mata perih. (C4)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *