CATATAN.CO.ID, Sampit – Kemajuan teknologi di era digital tak bisa dihindari, namun Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Irfansyah, mengingatkan bahwa nilai-nilai kesopanan dan moral tetap harus dijaga.
Hal ini disampaikan Irfansyah saat menghadiri acara pelepasan siswa SMP Negeri 1 Sampit, Selasa, 27 Mei 2025. Di hadapan para siswa, guru, dan orang tua, ia menegaskan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak.
“Hari ini anak-anak belajar tanpa kapur, bahkan spidol sudah mulai ditinggalkan. Tapi jangan sampai teknologi membuat kita lupa sopan santun,” ucap Irfansyah.
Ia menekankan bahwa tantangan utama ke depan bukan hanya persaingan dalam hal teknologi dan informasi, tetapi juga persoalan krisis karakter. Generasi muda diharapkan tidak kehilangan jati diri di tengah arus modernisasi.
“Kalau hari ini usia kalian 15 tahun, maka 20 tahun ke depan kalian akan berada di posisi strategis negeri ini. Jika pembentukan karakter hari ini salah arah, maka dampaknya akan luar biasa besar,” jelasnya.
Menurutnya, Indonesia tidak hanya membutuhkan generasi yang unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas dan nilai moral yang kuat.
Irfansyah juga mengapresiasi peran besar para guru dan orang tua dalam mendidik anak-anak. Ia menyebut kolaborasi sekolah dan rumah adalah pondasi penting dalam membentuk kepribadian peserta didik.
“Tanpa peran guru dan orang tua, mustahil pendidikan bisa berjalan maksimal. SMPN 1 Sampit bisa maju karena ada kolaborasi dan pengorbanan yang luar biasa dari semuanya,” katanya.
Menutup sambutannya, Irfansyah berpesan kepada seluruh siswa untuk terus rendah hati dan menjadikan etika sebagai dasar dalam setiap tindakan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
“Boleh kalian pintar, boleh hebat secara teknologi, tapi tetaplah jadi manusia yang tahu hormat dan tata krama,” tutupnya penuh harap. (CA/*)