Ini Tantangan Pengembangan Kerajinan Lokal di Kotim

Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyanoor
Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyanoor.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyanoor, menyoroti masih minimnya pendampingan dari pemerintah daerah terhadap masyarakat yang ingin mengembangkan kerajinan lokal. Menurutnya, keterbatasan keuangan daerah sering menjadi kendala sehingga upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui keterampilan tradisional belum berjalan maksimal.

“Kami melihat memang saat ini dengan keterbatasan keuangan daerah, pendampingan dari pemerintah masih kurang. Namun mudah-mudahan dengan adanya koperasi Merah Putih serta dukungan dana desa, hal ini bisa dikembangkan agar masyarakat yang berminat bisa terlibat dan merasakan dampak positif,” kata Akhyanoor, Jumat, 10 Oktober 2025.

Ia menekankan pentingnya regenerasi keterampilan agar tradisi kerajinan tidak hilang begitu saja. Salah satunya adalah menganyam lidi menjadi produk bernilai jual, seperti tempat pulpen. Jika dikelola dengan baik, keterampilan ini diyakini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.

Selain itu, banyak potensi kerajinan lain yang bisa dikembangkan, seperti pemanfaatan kulit kerang yang banyak terdapat di wilayah pesisir Ujung Pandaran dan batok kelapa di daerah selatan.

“Kalau kerang ini dikembangkan tidak akan merusak ekosistem pantai. Justru berbeda dengan puya yang kalau diambil bisa merusak karena merupakan penahan tebing,” jelasnya.

Akhyanoor menegaskan, peluang pengembangan kerajinan lokal ini bisa membuka lapangan kerja baru, bahkan melibatkan generasi muda.

“Kami yakin kalau ada dukungan, baik dari koperasi maupun pemerintah, kerajinan lokal ini bisa tumbuh dan memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” pungkasnya. (C-21)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *