CATATAN.CO.ID, Sampit – Dalam debat kandidat pertama Pilkada Kotawaringin Timur pada Sabtu, 26 Oktober 2024, calon Bupati nomor urut 1, Halikinnor, mengungkapkan komitmennya untuk memastikan bahwa keberadaan perusahaan sawit memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
Halikinnor menekankan pentingnya optimalisasi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan pelaksanaan kewajiban plasma sebesar 20 persen kepada masyarakat, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Meskipun ia mengakui bahwa pelaksanaan program ini masih perlu ditingkatkan, ia optimis akan progres yang telah dicapai. “Program CSR diatur dalam undang-undang. Namun, kita sadari implementasinya belum sepenuhnya maksimal. Meski demikian, sebagian besar sudah dijalankan,” ujar Halikinnor.
Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 40 perusahaan sawit di Kotim yang telah menyalurkan program plasma kepada masyarakat melalui 137 koperasi. Beberapa perusahaan memberikan plasma dalam bentuk uang tunggu, sementara lainnya telah melaksanakan program ini secara penuh.
Halikinnor juga mengungkapkan inisiatif mereka untuk menggalakkan program usaha ekonomi produktif dengan dukungan modal dari perusahaan. Program ini telah memberikan manfaat di beberapa kecamatan, terutama dalam sektor peternakan. “Contohnya, ada yang dibantu untuk pemeliharaan ayam, peternakan sapi, dan kambing. Kita juga mendorong koperasi desa untuk berperan dalam pengangkutan hasil sawit di wilayahnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, pasangan Halikinnor-Irawati berkomitmen untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam operasional perusahaan sawit. Halikinnor berharap masyarakat Kotim bisa menjadi bagian integral dalam rantai ekonomi di sekitar industri sawit, bukan hanya sebagai penonton.
Ia optimis bahwa program-program ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotim secara berkelanjutan. Dengan kerjasama antara perusahaan dan masyarakat, diharapkan ekonomi desa tumbuh lebih produktif. “Ke depan, kita ingin memastikan bahwa keberadaan perusahaan memberikan manfaat nyata, tidak hanya untuk pemilik modal, tetapi juga bagi masyarakat Kotim,” pungkas Halikinnor. (C4)