CATATAN.CO.ID, Sampit – Kapasitas Instalasi pengolahan limbah medis di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah direncanakan mampu mengolah limbah sebanyak 6 – 12 ton sehari.
“Kapasitas terpasang kami nanti sebanyak 6 ton x 2, 12 ton per hari. Termasuk nanti juga ada fasilitas umumnya,” kata Direktur PT Bumiresik Nusantara Jaya, Djaka Winarso di Sampit, Selasa 9 Januari 2024.
Rencananya, peletakkan batu pertama akan dilaksanakan pada April 2023 setelah Hari Raya Lebaran Idulfitri.
“Tetapi, itu berkaitan juga dengan perizinan. Jadi, harus beres dulu segala macam perizinannya,” tambah Djaka.
Adapun, pada hari ini Djaka bersama jajaran Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim terkait telah melakukan audiensi Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3) Medis di Ruang Rapat Pers Sekretariat Daerah (Setda) Kotim.
Selain itu mereka juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 Medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampit, Jalan Jenderal Sudirman KM 14, Sampit.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, H Machmoer mengatakan, Pemkab Kotim melalui perusahaan daerah akan membangun instalasi pengelolaan sampah dan bekerja sama dengan PT Bumiresik Nusantara Jaya.
“Sampahnya yang kita kerja samakan adalah sampah medik dan non-medik atau sampah rumah tangga,” kata Machmoer.
Lanjutnya, berdasarkan pertimbangan pihak PT Bumiresik, instalasi pengolahan yang lebih menguntungkan dari segi investasi adalah sampah medik. Sedangkan, instalasi pengolahan limbah non-medik atau rumah tangga akan dibangun paralel secara bertahap. (C10)
