HNR Trail Adventure Pererat Kebersamaan dengan Jelajah Alam 6 Desa

Komunitas HNR Trail Adventure saat jelajah alam 6 desa di Kotawaringin Timur.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Hujan deras mengguyur Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur sejak pagi hari, Sabtu, 13 Agustus 2022. Keheningan hujan memang membuat sebagian orang masih menghangatkan diri di bawah selimut. Tapi berbeda dengan semangat anggota komunitas HNR Trail Adventure yang memecah keheningan jalan dengan raungan sepeda motornya di bawah guyuran hujan deras.

Dengan titik kumpul di Rumah Jabatan Bupati Kotawaringin Timur, satu persatu anggota HNR Trail Adventure berdatangan. Ketua rombongan kala itu, Ramadansyah yang juga Kepala Bapenda Kotim tiba tepat waktu sekitar pukul 07.30 WIB. Sementara personel lainnya, baru terkumpul lengkap 1 jam setelahnya.

“Hari ini kita melaksanakan jelajah alam 6 desa. Ini untuk menjalin kebersamaan dan silaturahmi dalam komunitas HNR Trail Adventure,” kata Ramadansyah yang memimpin rombongan HNR.

Rute yang ditempuh pada petualangan akhir pekan ini meliputi 1 kelurahan dan enam desa. Dengan tujuan awal di Desa Tinduk, Kecamatan Baamang, berlanjut hingga Kelurahan Kota Besi Hulu, Desa Kandan, Desa Camba, Desa Soren, Desa Simpur, dan berakhir di Desa Palangan.

Sebelas orang rider pun memacu kendaraan melintasi jalanan yang tak semulus wajah gadis cantik ber-make up. Sebagian rider masih tampak ceria di awal-awal perjalanan hingga Desa Camba. Tetapi senyum itu berubah menjadi sedikit serius ketika melintasi jalur cukup ekstrem di jalur Desa Camba – Desa Soren – Desa Simpur. Padahal jalur itu juga menjadi akses darat warga Desa Soren untuk menuju tetangganya.

Akibat melintasi jalur yang ekstrem seperti beberapa titik lintasan dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa, ada beberapa rider yang berjatuhan. Bahkan, harus tertahan selama beberapa jam untuk memperbaiki satu motor yang sempat terendam air.

“Tinggi airnya sepinggang orang dewasa. Atau setinggi dada (nama seseorang),” kelakar Jaka, rider HNR Trail Adventure yang bergaya seperti reporter lapangan televisi dari lokasi banjir, disambut tawa rider lainnya.

“Pakai trail saja kita harus beberapa kali turun motor untuk menuntun. Bagaimana warga desa sini ya,” celetuk Rofie, salah satu rider HNR Trail Adventure lainnya.

Beratnya jalur penghubung 3 desa yang dilintasi itu diawali dengan 2 rider yang ‘cuci motor’ sekaligus mandi tanpa sabun di titik banjir persisnya di jalur Desa Camba – Desa Soren. Dan diakhiri dengan aksi ala putri duyung di Desa Soren – Desa Simpur.

Para rider pun baru bisa beristirahat di Desa Simpur dengan jamuan kopi hangat dari kepala desa setempat. Sebagian ada yang mengecek kondisi motornya setelah melintasi jalur cukup ekstrem.

Jelajah alam HNR Trail Adventure.

Keberangkatan dengan motto “Tulak Baimbai, Bulik Baimbai” itu pun terwujud. Ketika satu kendala terjadi di tengah perjalanan, maka semuanya saling berjibaku membantu hingga kembali ke kediaman masing-masing untuk meregangkan otot dan beristirahat.

“Hanya ada sedikit trouble tadi di jalur. Tapi alhamdulillah semuanya bisa melintasi dengan lancar. Kegiatan seperti ini akan kita laksanakan di waktu-waktu lainnya,” kata Ramadansyah. (CA)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *