CATATAN.CO.ID, Sampit– Halikinnor dan Irawati (Harati) telah resmi mendaftar sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Setumpuk pekerjaan rumah pun akan dihadapi mereka apabila kembali terpilih pada periode kedua ini.
“Kami akan melanjutkan program-program yang kami susun saat ini. Salah satu terkait tuntutan masyarakat terkait plasma,” ujarnya, Kamis, 9 Mei 2024.
Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kotim sudah membentuk Penanganan Konflik Sosial (PKS) dampak dari masalah perkebunan itu.
“Terkait plasma memang kami akui hampir 40 persen perusahaan yang belum melaksanakan tetapi juga banyak yang sudah merealisasikan dan masyarakat sudah menerima,” tuturnya.
Halikinnor mengungkapkan, saat ini perusahaan yang ditangani pemerintah yaitu Sinarmas, karena ini izinnya antarkabupaten maka ditangani oleh pihak provinsi.
“Tinggal perusahaan itu yang belum, kalau yang lain prosesnya untuk plasma sudah berjalan, tetapi ini bukan berarti berakhir, karena ini menjadi perioritas kita juga di periode berikutnya,” ungkapnya.
Harati akan melanjutkan visi misi Sampit Terang Bebas Banjir dan Bersih.
“Bebas banjir saat ini memang masih belum, salah satunya kemarin kami mengadakan ekskavator amphibi dan terkendala di muara sungai banyak bangunan warga, ” katanya.
Oleh sebab itu Harati menekankan tahun 2025 nanti ada anggaran tali asih. Sebenarnya bila berbicara aturan, bisa saja pihaknya membabat habis namun Halikinnor tak mau demikian.
“Tidak bisa main bongkar itukan warga kita. Jadi perlu tali asih untuk membongkar. Sehingga ekskavator dapat leluasa mengeruk muara sungai,,” jelasnya.
Halikinnor mengatakan, saat ini kalau air pasang dan saluran banyak tersumbat maka akan menyebabkan banjir. Apalagi ditambah dengan intensitas hujan tinggi.
“Kalau saluran primer dan sekunder bagus, walaupun menggenang pasti hanya sebentar,” katanya.
Sedangkan untuk Kotim terang dan pengaspalan di dalam kota, diklaimnya hampir semua sudah dilakukan pengaspalan dan hanya beberapa gang yang belum.
“Kami ingin listrik di seluruh desa tidak ada yang tidak teraliri, walaupun ada beberapa kendala salah satu contohnya area pedalaman karena jalan. Serta untuk komunikasi atau sinyal kita ingin semuanya bisa di desa-desa, kalau di Tumbang Gagu sudah bisa video panggilan. Tapi kami memang masih ada beberapa desa yang belum ada sinyal internat,” jelasnya lagi.
Halikinnor menuturkan, apabila masyarakat masih memberikan amanah untuk melanjutkan periode kedua, visi misi Harati akan bisa dituntaskan. Baik itu melanjutkan ataupun meningkatkan yang sudah ada.
“Kita juga akan melanjutkan program kita untuk pembuatan tol sungai, agar pendapatan daerah meningkat, Insya Allah pembangunan Kotim bisa lebih maju,” tutupnya. (C8)