CATATAN.CO.ID, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, menegaskan bahwa peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit tidak bisa lagi mengandalkan praktik tanam sembarangan. Menurutnya, penggunaan benih legal dan berkualitas adalah langkah mendasar yang harus dipenuhi untuk mewujudkan hasil panen yang maksimal dan berkelanjutan.
“Kalau ingin produktivitas meningkat, kita tidak bisa lagi asal tanam. Benih legal unggul adalah fondasinya,” ujar Halikinnor, Sabtu, 31 Mei 2025.
Ia menjelaskan, tantangan yang dihadapi sektor perkebunan sawit nasional saat ini semakin kompleks. Selain permasalahan peremajaan tanaman tua, juga terdapat penurunan kinerja serangga penyerbuk Elaeidobius kamerunicus, serangan penyakit ganoderma, serta penggunaan pupuk dan benih yang tidak sesuai standar.
Untuk itu, Halikinnor mendorong semua pihak, termasuk petani dan pelaku usaha perkebunan, agar semakin sadar pentingnya tata kelola yang baik melalui edukasi dan penerapan praktik budidaya yang benar.
Menurutnya, menjawab tantangan ini tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan kerja sama lintas sektor yang solid, termasuk di dalamnya dukungan dari pemerintah, lembaga riset, pelaku industri, hingga masyarakat petani.
“Kita harus bergerak cepat dan konsisten. Ini penting bukan hanya untuk kebutuhan nasional, tetapi juga untuk menjaga posisi Indonesia dalam rantai pasok global,” tegasnya.
Halikinnor juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung upaya peningkatan produktivitas sawit rakyat melalui program pembinaan, penyediaan akses terhadap benih legal, dan pelatihan teknis lapangan.(CA/*)