CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Umum Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia Yansen A Binti berharap masyarakat Kalimantan diberi kesempatan berperan dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN).
“Kita ingin membangun wilayah kita juga, diberi peluang yang sama sebagai bangsa Indonesia untuk membangun daerah ini,” kata Yansen.
Lanjutnya, ia menyebut masyarakat Kalimantan tanda kutip bukan hanya suku dayak memiliki kader-kader berkualitas yang mampu memimpin sebuah Otorita untuk mempersiapkan kedepannya IKN menjadi kota Smart City, Kota yang memberikan nuansa kota dan hutan.
“Orang Kalimantan lebih tahu suasana kebatinan, masyarakat pasti akan lebih menyatu jika pemimpinnya dari Kalimantan,” ujarnya.
Ia berharap, keberadaan IKN jangan sampai masyarakat asli terusir. Sehingga ia percaya jika orang Kalimantan ikut andil memimpin IKN pasti ada cara dengan kearifan lokal membangun daerah dengan cara persuasif dan humanis.
Lebih lanjut, Gerdayak Indonesia mendukung penuh IKN karena keberadaannya bertujuan untuk kita menyatu bangsa Indonesia dari Sabang Sampai Merauke.
Keberadaan IKN di Kalimantan akan menyedot anggaran untuk pembangunan fisik maupun non fisik. Ia berharap har tersebut berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan membuka kesempatan kerja putra daerah.
Sementara itu, Bupati Halikinnor berharap Gerdayak Indonesia terus bersinergi dengan pemerintah daerah di wilayah masing-masing.
“Saya berharap Gerdayak Indonesia dapat terus menjaga sinergitas dengan pemerintah daerah di wilayah masing-masing dan nuansa damai di tanah kalimantan, mempererat tali persaudaraan, serta melestarikan norma, nilai, moral, etika, dan budaya dayak,” kata Halikinnor.
Gerdayak Indonesia kini berusia 14 tahun, telah menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Namun, patut berbangga karena Gerdayak telah menjadi mitra pemerintah dalam berbagai bidang pembangunan, khususnya di Kalteng.
Gerdayak Indonesia sebagai organisasi yang mengakar pada kearifan lokal dayak, telah menunjukkan peran penting dalam membela kepentingan masyarakat dayak dan menjaga nilai-nilai budaya serta tradisi yang luhur.
“Saya berpesan agar Gerdayak Indonesia meneruskan perjuangan membela utus dengan segala kemampuan dan berdasarkan kearifan lokal yang kita miliki,” kata Halikin. (C4)