CATATAN.CO.ID, Sampit – Ribuan pasang mata memadati Stadion Tuah Pahoe pada penutupan Festival Budaya Isen Mulang dan Kalteng Expo Tahun 2025. Namun, di balik kemeriahan lampu dan denting musik tradisional, festival ini telah menjadi panggung persatuan bagi masyarakat Kalimantan Tengah.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, yang hadir langsung dalam penutupan, menilai bahwa Festival Isen Mulang bukan sekadar ajang hiburan, melainkan simbol persatuan di tengah keberagaman.
“Dalam festival ini, kita melihat bukan hanya budaya ditampilkan, tetapi juga rasa memiliki yang tumbuh di antara masyarakat. Kita disatukan oleh budaya,” ungkap Irawati, Senin, 26 Mei 2025.
Menurutnya, kekuatan Festival Isen Mulang terletak pada nilai-nilai yang diusung, yakni toleransi, persaudaraan, dan penghargaan terhadap perbedaan. “Ini bukan hanya acara tahunan, ini adalah pernyataan bahwa kebudayaan adalah perekat kita. Bahwa di tengah keragaman, kita tetap satu,” ujarnya.
Kehadiran masyarakat yang berbaur tanpa sekat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, pelaku UMKM hingga seniman daerah, menjadi bukti bahwa Isen Mulang bukan slogan kosong. Festival ini hidup dalam wajah-wajah penuh semangat yang memenuhi stadion malam itu.
“Semangat Isen Mulang adalah semangat kita semua untuk terus melangkah bersama, menjaga warisan, dan membangun masa depan yang lebih harmonis,” tutup Irawati. (CA/*)
