CATATAN.CO.ID, Sampit – Wayang Kulit Purwa Banjar yang digelar Pemkab Kotawaringin Timur merupakan salah satu rangkaian Hari Ulang Tahun Kotim ke-70.
“Dulu kita mempunyai dalang, wayang kulit, dan perlengkapan wayang ada di Kecamatan Cempaga,” ujar Bupati Kotim Halikinnor di sela menonton wayang kulit malam tadi.
Halikinnor mengatakan, dulu dalang di Sampit yaitu Idrus. Setelah Dalang Idrus meninggal dunia, tidak ada lagi yang meneruskan dalang tersebut.
“Ini merupakan salah satu budaya yang sudah hilang di Sampit, oleh sebab itu kami mengundang pergelaran wayang dari Kalsel,” katanya.
Dengan adanya pergelaran wayang kulit tersebut ia ingin menghibur masyarakat. Sekaligus memberi tahukan kepada masyarakat Kotim bahwa dulu Kotim juga memiliki wayang kulit Purwa Banjar yang hampir punah.
“Mungkin ini kalangan tua-tua yang hobi menonton wayang, sedangkan yang anak muda karena saat merupakan zaman modern sehingga mereka tidak begitu suka menonton pergelaran wayang,” lanjutnya.
Halikinnor mengungkapkan, pergelaran wayang ini banyak sekali pesan-pesan yang didapat.
“Didalam pergelaran ini ada pesan-pesan pembangunan, mengenai moral dan lain-lain,” ungkapnya.
Halikinnor berharap, dengan adanya pergelaran wayang kulit tersebut bisa membuat masyarakat terhibur dan mendapatkan pesan-pesan yang bermanfaat.
“Nanti apabila masyarakat suka dan ingin ada pergelaran wayang kulit lagi, maka kita akan gelar Mungkin nanti akan beda tempat, karena tadi ada yang bilang kesaya, masyarakat banyak yang mengira pergelaran ini eksklusif padahal tidak, ini semua terbuka untuk umum,” tutupnya. (C8)