CATATAN.CO.ID, Sampit – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, H. Rudianur menyebutkan rendahnya pemahaman oknum pengusaha dengan kondisi jalan ini membuat infrastruktur di daerah itu sulit bisa bertahan lama.
Seperti halnya terhadap Jalan arah Sampit-Ujung Pandaran atau HM Arsyad itu. Truk kapasitas muatan 20 ton dibiarkan melindas jalan yang hanya mampu menahan beban 8 ton saja.
“Kerusakan ruas jalan menuju objek wisata Ujung Pandaran ini terjadi lantaran dibiarkannya Fuso melintas di jalan tersebut,” katanya, Rabu, 13 April 2022.
Truk Fuso tersebut kata Rudianur membawa angkutan dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan muatan diatas 20 ton.
Menurut Rudianur, kerusakan jalan menuju Ujung Pandaran semakin parah dirinya berharap ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama jika tidak jalan itu akan rusak parah semua nanti.
Di mana pada akhirnya masyarakat juga yang dirugikan sementara pemerintah anggarannya lagi sulit-sulitnya sekarang untuk perbaikan tersebut
Rudianur menyaksikan sendiri sejumlah angkutan truk Fuso yang melintas tersebut. Tanpa memperhatikan sisi muatan.
“Sebenarnya hal itu bisa diatur diangkut dengan Fuso namun muatan lebih diperhatikan dengan kondisi jalan yang sudah semakin rusak. Atau bisa juga dengan truk-truk yang kapasitasnya 8 ton bukan 20 ton,” tegas Rudianur.
Ia juga menyebutkan seperti halnya di Jalan HM Arsyad. Jalanan dalam Kota Sampit yang baru saja beberapa bulan lalu diperbaiki kini mulai rusak lagi.
“Karena ada pola pikir yang salah saya lihat dari pengguna jalan ini, di mana mereka seenaknya membawa kendaraan sebesar-besarnya seandainya ada yang lebih besar dari 20 ton itu mungkin mereka bawa melindas jalan-jalan kita yang kemampuannya masih rendah ini. Sama saja seperti melindas kerupuk,” tandasnya. (C4)