CATATAN.CO.ID, Sampit – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Hairis Salamad meminta perusahaan besar swasta yang beroperasi di Kecamatan Bukit Santuai membantu memfasilitasi agar masuknya jaringan listrik PLN ke wilayah itu segera terealisasi.
Harapan itu juga merupakan aspirasi yang kembali disampaikan masyarakat melalui kepala desa yang datang ke DPRD pada Senin, 21 Maret 2022. Masyarakat sangat berharap bisa menikmati pasokan listrik dari PLN agar aktivitas semakin lancar.
“Ada kendala seperti terkait lintasan lahan dan lainnya. Kami berharap perusahaan yaitu PT AWL dan PT BAT membantu proses pemasangan jaringan PLN ke Desa Bukit Tanah Haluan dan Keminting serta Tumbang Torung,” kata Hairis di Sampit, Selasa, 22 Maret 2022.
Aspirasi ini juga menindaklanjuti hasil pertemuan pada 9 Maret lalu yang sudah ada beberapa kesepakatan. Saat itu PLN dari Palangka Raya melakukan penetapan titik koordinat rencana jaringan PLN. Masyarakat desa juga berharap dukungan investor yaitu perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan diharapkan turut membantu dengan memfasilitasi supaya masuknya jaringan listrik PLN ke desa-desa Kecamatan Bukit Santuai bisa segera terealisasi.
“Kalau perusahaan tidak ada iktikad baik membantu masyarakat, maka secara kelembagaan nanti kami akan memanggil kedua perusahaan tersebut untuk meminta komitmen mereka,” tegas Hairis.
Kepala Desa Tumbang Torung, Ali mengatakan, Kecamatan Bukit Santuai sudah lama jadi kecamatan tapi kurang maju karena jaringan PLN belum ada sehingga tertinggal dibanding kecamatan lainnya.
Hal inilah yang mendorong pihaknya meminta DPRD turut memperjuangkan. Jika tidak terlaksana pada 2022 ini maka dikhawatirkan akan lebih lama lagi.
Selama ini sebagian masyarakat menggunakan lampu genset dan tenaga surya namun itu sangat terbatas dan biaya tinggi. Untuk itu masyarakat sangar berharap jaringan listrik PLN.
“Kami berharap investor supaya juga membantu merealisasikan instalasi jaringan PLN untuk Kecamatan Bukit Santuai. Perusahaan adalah mitra desa dan investasinya di wilayah desa,” pungkas Ali. (C2)
