CATATAN.CO.ID, Sampit – DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur menginginkan Pemerintah Kabupaten Kotim memerhatikan sarana prasarana pendidikan di pelosok desa.
“Oleh karena itu, kami DPRD mendorong pemerintah agar gedung-gedung sekolah segera direnovasi. Paling tidak anggarannya segera dikucurkan,” kata Wakil Ketua I DPRD Kotim, Rudianur, Kamis, 25 Mei 2023.
Ia pun menyampaikan rasa keprihatinannya usai menyaksikan sebuah video yang mempresentasikan kondisi salah satuan pendidikan di daerah pelosok.
“Kita melihat kondisi infrastrukturnya kalau saya lihat, ya sekolahnya seperti itu. Mungkin itu hanya salah satu ditampakkan salah satu kepala sekolah dan guru penggerak. Mungkin yang lainnya bisa lebih parah lagi,” tutur Rudianur.
Video tersebut pun ia saksikan saat dirinya menghadiri Forum Pemangku Kepentingan Pemerintah Daerah Sekolah dan Guru Penggerak.
Forum tersebut dilaksanakan di Aula Lantai II Sekretariat Daerah Kotim dan dihadiri Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu, 24 Mei 2023.
“Pada prinsipnya sekolah penggerak itu nanti 2024 akan bergeser. Nanti akan dialihkan kepada Pemkab Kotim dan di situ nanti bagaimana gedung-gedung dan sarpras itu bisa kita bangun,” sebut Rudianur.
Informasi mengenai rencana bergesernya pengelolaan sekolah penggerak dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah pada 2024 diumumkan sebelumnya oleh Dinas Pendidikan Kotim.
“Berdasarkan perencanaan dari Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) bahwa pada tahun ke-4 nanti sekolah penggerak ini akan diserahkan pengelolaannya secara penuh ke daerah masing masing,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Kotim, Muhammad Irfansyah.
Sementara itu, pelaksanaan program Guru penggerak pada Angkatan 4 berjumlah 28 orang Guru Penggerak mereka ini yang sudah lulus sudah dipromosikan menjadi kepala sekolah.
“Sedangkan Angkatan 7 berjumlah 41 Orang dan sampai saat ini masih berjalan lokakarya memasuki bulan ke 5,” tambah Irfansyah. (C10)