CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan teguran kepada tenaga pendidik yang mengeluarkan kata kurang pantas kepada orang tua korban pengeroyokan di SMP PGRI Sampit.
”Memang di video yang direkam oleh orang tua korban itu ada ucapan tenaga pendidik yang seharusnya tidak dilontarkan. Itu tidak pantas. Yang bersangkutan sudah kami tegur,” ucap Kepala Disdik Kotim, M Irfansyah, Jumat, 1 Maret 2024.
Untuk diketahui, orang tua korban bertandang ke sekolah untuk mengklarifikasi peristiwa pengeroyokan yang dilakukan empat siswa SMP swasta ini terhadap anaknya.
Pihak sekolah pun menunjukan hasil rekaman CCTV. Disaat ini, ternyata orang tua korban diam-diam merekam menggunakan ponselnya. Dalam rekaman ponsel tersebut terdengar ucapan “Kami tidak bisa lagi menjaga anak anda, cari saja sekolah lain”.
Orang tua korban belum memberikan komentar apapun. Namun saat melihat video anaknya di pukul oleh pelaku, ia pun berucap “Nah, siapa yang duluan memukul anak saya. Anak saya dikeroyok, nah, anak saya di keroyok rame-rame, bisakah saya menerima hal seperti ini? Saya suruh jemput adik nya, malah dikeroyok. Menakutkan sekali sekolah disini, murid-murid nya seperti preman”.
Tenaga pendidik tersebut pun kembali berucap “Iya bu, tidak usah aja, tidak usah lagi anak anda sekolah disini. Kasian anak anda jika di premani oleh mereka (murid)” ditutup dengan sedikit tertawa.
Video tersebut pun tersebar hingga menjadi buah bibir di masyarakat lantaran dinilai tidak mencerminkan sikap dan sifat tenaga pendidik.
”Kepala sekolah, guru, staf, tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) SMP PGRI Sampit, orang tua korban dan orang tua pelaku juga telah melakukan rapat. Mereka sepakat berdamai, dan berjanji tidak akan menyebarkan kembali video tersebut, serta menghapusnya,” sebut Irfansyah. (C19)