CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) mengupayakan pengelolaan Platform Merdeka Mengajar oleh tenaga kependidikan, baik itu guru maupun kepala sekolah lebih tertata.
“Kami berharap pengelolaan PMM pada semester II ini lebih rapi dan tertata dengan baik. Terlebih, peran PMM sangat vital bagi kepsek dan guru, di antaranya digunakan untuk membuat jadwal perencanaan apa yang harus dilakukan,” kata Kepala Disdik Kotim, M Irfansyah melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Edie Sucipto, Rabu, 7 Agustus 2024.
Selain itu, lanjut dia, PMM di Kotim juga sebagai dasar pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Guru selain i-Pesonal.
“Penggunaan PMM sudah sejak 2021. Kalau penggunaannya untuk pembayaran TPP baru kami jalankan tahun ini,” imbuh Edie.
Oleh karena itu, sebanyak 91 kepala sekolah (kepsek) dari 4 kecamatan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur mengikuti kegiatan Sinkronisasi Jumlah Data Pendidik dan Kependidikan serta Penguatan Kinerja Kepala Sekolah dan Guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Keempat kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Seranau, dan Kota Besi.
Kegiatan yang dilaksanakan serentak di salah satu hotel berbintang di Jalan Jenderal Sudirman Sampit itu dibuka langsung oleh M Irfansyah.
“Sasaran kegiatan ini ialah kita ingin data-data jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di tempat kita ini valid, benar, dan tepat sasaran,” tandas Irfansyah.
Tampak, para kepsek dalam kegiatan sinkronisasi mencermati dan mengikuti dengan seksama setiap langkah sinkronisasi dan penguatan pengelolaan PMM di bawah arahan pemateri. (C10)