CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mempunyai inovasi baru. Yaitu, guru jenjang Sekolah Dasar (SD) akan menjalani semacam program “Magang” di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Sebagai inovasi kami juga tahun ini. Bahwa nanti akan dilaksanakan seperti magang. Jadi, guru SD bisa magang sebentar di PAUD, sebelum para peserta didik PAUD lulus,” kata Kepala Disdik Kotim, M. Irfansyah melalui Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF), Legendaria Okta, Jumat, 7 Juni 2024.
Lanjutnya, sehingga para guru SD di kelas awal bisa melihat bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD tersebut.
“Nah, selanjutnya nanti rolling, guru PAUD bisa membawa anak-anaknya untuk mengenal SD. Jadi, di SD itu siswa bisa mengenal sekolah yang baru, guru yang baru, dan pembelajaran yang baru. Jadi, mereka tidak terkejut lagi,” terang Legendaria.
Dia menjelaskan, inovasi tersebut sebagai langkah nyata dalam mensukseskan program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
Dengan adanya inovasi baru itu, diharapkan siswa yang baru lulus dari PAUD mendapatkan kesan bahwa pembelajaran di jenjang SD juga tetap menyenangkan. Sehingga, tidak ada lagi muncul rasa takut ataupun minder dari para peserta didik yang baru lulus PAUD.
Inovasi baru itupun bertujuan agar siswa yang baru lulus PAUD bisa benar-benar siap untuk melanjutkan pembelajaran di jenjang SD kelas awal. Begitu pun dengan para guru di SD kelas awal yang juga harus memahami bagaimana cara mengajari anak di kelas awal.
Adapun, Disdik Kotim juga telah mengadakan Workshop Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan yang diikuti 130 guru PAUD dan SD kelas awal. Kegiatan ini digelar di Balai Penataran Guru (BPG), Jalan Jenderal Sudirman KM 7, Sampit, Kamis 6 Juni 2024.
Kegiatan itu turut dihadiri Bunda PAUD Kotim, Khairiah Halikinnor. Dia pun menyampaikan pandangannya soal program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
“Penilaian saya tentang program ini sangat bagus sekali. Kita kan saat ini Merdeka Belajar. Jadi, anak dari TK ke SD tidak ada lagi tes calistung atau ujian/tes masuk ke SD lainnya. Sehingga, orang tua tidak perlu khawatir anaknya tidak diterima di SD,” ujar Khairiah. (C10)
