CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur menyeebut saat ini tenaga pengawas pendidikan sangat kurang dibanding sekolah yang ada saat ini.
“Terkait kesenjangan antara pengawas dan jumlah sekolah memang kita akui kekurangan ada baru,” kata Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah.
Saat ini pengaas pendidikan di Kotim berjumlah 20 orang dengan satuan pendidikan yang ada saat ini jenjang TK, SD dan SMP sekitar 600 sekolah. Jumlah tersebut sangat jauh dari ideal dimana 1 pengawas semestinya membawahi 6-10 sekolah.
Irfansyah mengatakan salah satu penyebab kekurangan pengawas tersebut akibat berubahnya regulasi. Saat ini pengawas harus guru penggerak dan mengikuti uji kompetensi kepengawasan. Padahal dahulu pihaknya bisa pengawas pendidikan yang berasal dari kepala sekolah senior ke Pemerintah Daerah melalui BKPSDM.
“Saat ini juga harus melewati aplikasi SIM kepegawaian, jadi menjadi kendala juga. Pengawas yang saat ini ada di Kotim merupakan pengawas lama,” imbuhnya.
Disik Kotim berupaya mencari solusi untuk pemenuhan pengawas tersebut dan akan menyampaikan permasalahan itu kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
“Nanti akan kami tindak lanjuti hal ini ke Dirjen GTK di pusat untuk mencarikan solusinya bagaimana. Karena di Kotim sendiri kita ketahui jarak sekolahnya berjauhan. Bayangkan untuk 10 sekolah yang diawasi itu jaraknya semua jauh seperti di Samuda, Kecamatan Pulau Hanaut dan kecamatan Antang Kalang semua sekolahnya berjauhan dan medannya juga cukup sulit,” tandasnya. (C4)