CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas teknis terkait agar menyosialisasikan larangan pembakaran lahan secara berjenjang. Imbauan ini disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Syahbana.
“Sebagai penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dinas terkait agar bisa menyosialisasikan secara berjenjang. Baik itu di tingkat desa hingga kecamatan,” ujarnya, Rabu, 16 Agustus 2023.
Dia berharap keterlibatan pihak-pihak tersebut dapat dioptimalkan untuk turun bersama-sama ke lapangan. Guna mengimbau masyarakat agar jangan membakar lahan pada saat musim kemarau ini.
Menurutnya, cuaca akhir-akhir ini yang jarang terjadi hujan. Sehingga sangat riskan memicu kebakaran di lahan-lahan gambut.
“Tentunya, kami juga mengimbau masyarakat agar pada bulan-bulan ini jangan membakar lahan dulu sambil melihat kondisi cuaca. Mudah-mudahan bisa segera hujan,” ucap Syahbana.
Saat ini, masyarakat Kotim memang tengah dihadapkan dengan ancaman karhutla yang terus melanda.
Berdasarkan data yang dilansir dari https://stamet-kotim.bmkg.go.id/layanan-meteorologi/, ditemukan akumulasi titik panas (Hotspot) di Kotim sebanyak 42 titik.
Pemantauan tersebut dilakukan di setiap kecamatan yang ada di Kotim. Titik paling banyak berada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan jumlah 34 titik.
Data tersebut dihimpun Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) H Asan Sampit pada 15 Agustus 2023 pukul 00.00 WIB hingga 16 Agustus 2023 pukul 07.00 WIB. (C10)
