CATATAN, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, baru-baru ini mengumumkan bahwa empat sekolah di Kota Sampit telah mengajukan permohonan untuk penambahan ruang kelas. Permintaan ini dipicu oleh peningkatan jumlah penduduk yang terus bertambah.
Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menjelaskan bahwa peningkatan populasi ini mendorong perlunya penyesuaian di sektor pendidikan untuk mengakomodasi seluruh masyarakat. “Beberapa sekolah telah mengusulkan penambahan ruang kelas karena jumlah penduduk yang meningkat,” ujarnya di Sampit pada hari Senin.
Meskipun ada kebutuhan akan ruang tambahan, Irfansyah mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tidak perlu membangun sekolah baru. Pembangunan sekolah baru memerlukan anggaran yang besar dan memenuhi berbagai persyaratan izin dari kementerian yang cukup rumit. Oleh karena itu, Disdik Kotim memilih untuk mengoptimalkan bangunan sekolah yang ada dengan menambah ruang kelas baru.
“Mencari lahan untuk membangun sekolah baru juga tidak mudah. Kami sudah melakukan survei dan memutuskan bahwa lebih baik mengefektifkan bangunan yang ada,” kata Irfansyah.
Di wilayah dalam kota, khususnya di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, terdapat empat sekolah yang mengajukan penambahan satu hingga dua kelas. Sebagian besar permohonan ini berasal dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Meskipun demikian, Irfansyah tidak merinci nama-nama sekolah yang dimaksud.
Disdik Kotim juga terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sarana pendidikan melalui program rehabilitasi. Pada tahun 2024, sebanyak 54 sekolah mendapatkan bantuan dalam bentuk rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan ulang.
“Tahun ini, cukup banyak sekolah yang direhabilitasi. Dengan bantuan dari Dana Alokasi Umum Spesifik Grant (DAU-SG), kami berhasil merehabilitasi lebih banyak sekolah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” jelas Irfansyah.
Program rehabilitasi sekolah ini meliputi TK/PAUD, SD, dan SMP. Meskipun anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) masih terbatas, adanya bantuan DAU-SG memungkinkan rehabilitasi lebih banyak sekolah tahun ini, yaitu 54 sekolah terdiri dari satu TK/PAUD, 50 SD, dan tiga SMP.