CATATAN.CO.ID, Sampit – Dikepung kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), jarak pandang di Sampit saat pagi hari hanya mencapai 100 meter.
“Kami informasikan jarak pandang pagi ini pada pukul 06.00 WIB tercatat 100 meter,” kata Prakirawan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) H Asan Sampit, Lyla Affifah Harulbadrizza, Rabu, 16 Agustus 2023.
Saat pagi hari, kabut asap Karhutla memang terlihat pekat dan menyebabkan jarak pandang terbatas.
Tentu, hal ini mengganggu kenyamanan warga saat berkendara. Dengan jarak pandang terbatas, para pengendara motor harus berhati-hati dalam memacu kendaraannya.
Kabar baiknya, jarak pandang berangsur-angsur membaik seiring dengan terbitnya matahari. Hal ini karena di saat yang sama, kabut asap Karhutla mulai menipis.
“Pada jam 07.00 WIB di BMKG tercatat jarak pandang meningkat menjadi 4 km,” ujar Lyla.
Karhutla di Kotim memang mulai meluas. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) H Asan Sampit mencatat pada Selasa 19 Agustus 2023 ditemukan 55 titik panas (hotspot).
Berdasarkan laman https://stamet-kotim.bmkg.go.id/layanan-meteorologi/ , jumlah titik panas di Kotim paling banyak ditemukan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan jumlah 25 titik panas.
Sementara itu, seorang pedagang di Jalan Jenderal Sudirman KM 3, Rony mengatakan asap karhutla mulai tercium sejak jam 4.00 WIB.
“Asapnya mulai kecium pas Subuh. Sudah mulai pekat baunya,” ucapnya. (C10)