Dadang Siswanto: Pelestarian Budaya Lokal Harus Nyata, Bukan Seremonial

Dadang H Syamsu
Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang Siswanto.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dadang Siswanto, menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal dilakukan secara nyata dan berkelanjutan, bukan sekadar bersifat seremonial atau formalitas semata.

Pernyataan ini disampaikan Dadang menyusul digelarnya Pameran Warisan Budaya Mandau Penyang Pambelum di Museum Kayu Sampit beberapa waktu lalu. Ia menilai kegiatan tersebut memiliki nilai penting dalam menjaga warisan leluhur masyarakat Dayak sekaligus memperkuat identitas daerah di tengah derasnya arus modernisasi.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena budaya adalah identitas sekaligus kebanggaan yang harus terus dilestarikan. Melalui pameran seperti ini, budaya daerah dapat lebih dikenal masyarakat luas dan bahkan berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya,” ujar Dadang, Minggu, 12 Oktober 2025.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menekankan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tidak hanya fokus pada kegiatan seremonial, tetapi benar-benar mengimplementasikan Peraturan Daerah (Perda) tentang Budaya Daerah secara konsisten di lapangan.

“Kami minta OPD teknis menjalankan Perda budaya daerah dengan sungguh-sungguh. Ini bukan hanya soal menggelar acara, tetapi komitmen nyata dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya kita,” tegasnya.

Dadang juga menyoroti bahwa pelestarian budaya, seperti Mandau, tidak hanya memiliki makna simbolik dan filosofisbagi masyarakat Dayak, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi dan pariwisata yang besar jika dikelola secara profesional.

“Budaya dapat menjadi potensi wisata unggulan bila dikemas dengan baik. Mandau, misalnya, bukan sekadar benda pusaka, tapi memiliki nilai sejarah dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan seperti Pameran Mandau Penyang Pambelum tidak hanya bersifat temporer, melainkan menjadi agenda tahunan atau program berkelanjutan yang melibatkan masyarakat dan pelaku budaya lokal.

“Kita berharap kegiatan semacam ini bisa terus digelar secara berkesinambungan, agar nilai-nilai budaya kita tidak hilang ditelan zaman,” pungkasnya. (C-A)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *