CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini tengah gencar melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Hal ini dilkakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah merebaknya penyakit polio di daerah itu.
Staf Ahli Bupati Kotawaringin Timur bidang kemasyarakatan dan SDM, Rusmiati mengungkapkan, di beberapa daerah di Indonesia muncul kembali penyakit polio atau lumpuh layu dan penyakit ini sangat berbahaya serta menyebabkan kelumpuhan.
“Dalam upaya antisipasi meluasnya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di beberapa provinsi, pemerintah memprogramkan pekan imunisasi nasional polio tahun 2024,” ujarnya, Rabu, 17 Juli 2024.
Lanjutnya, untuk Kotim dijadwalkan dimulai tanggal 23 Juli 2024, yang dilaksanakan dua kali putaran.
“Kita tahu kalau Kotim merupakan pintu gerbangnya Kalteng, yang mana pintu masuknya bisa lewat darat, laut dan udara, yang memungkinkan terjadinya penularan polio di kabupaten Kotim,” ungkapnya.
Bupati Kotim Halikinnor melalui Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM, Rusmiati menginstruksikan kepada semua kepala perangkat daerah untuk berpartisipasi dalam skrining.
“Terkait dengan PIN polio, skriningnya agar dilaksanakan dengan baik. Pengalaman penimbangan bayi balita beberapa waktu lalu agar bisa dijadikan pembelajaran, agar hasil PIN ini bisa lebih optimal,” tegasnya.
Hal tersebut disampaikan Rusmiati pada saat rapat koordinasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN), di salah satu aula Aquarius Boutique Hotel Sampit.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Khaderi mengatakan, sebagai antisipasi penyebaran penyakit Polio dan kewaspadaan KLB, telah melaksanakan PIN.
“Provinsi Kalteng termasuk Kotim merupakan daerah yang tidak mempunyai kasus polio, sehingga PIN masuk pada jadwal tahap dua dengan sasaran anak usia 0-7 tahun,”katanya.
Kegiatan rapat tersebut juga dirangkai dengan pemberian imunisasi kepada bayi dan balita. (C8)